Latest News

Tuesday, 31 July 2012

Kasih Ibu

Description:                                           cid:8.53597310@web160304.mail.bf1.yahoo.com
Seorang ibu berusia 97 tahun di China, sedang memberi makan dan mengurus puteranya yang lumpuh dan berusia 60 tahun. Dia mengurus puteranya setiap hari selama lebih dari 19 tahun. Ini merupakan pengingat betapa ajaibnya belas kasih manusia dan lebih penting tentang kasih seorang Ibu.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Monday, 23 July 2012

Ahok

Kesaksian Basuki Tjahaja Purnama

Joko Widodo bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama telah memenangkan putaran pertama PILKADA DKI Jakarta 11 Juli 2012. Ini adalah kesaksian Basuki:

Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. Saya selalu berdoa �Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau," dan Tuhan telah memberikan PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.
 


Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, �Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.� Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. Berikutnya Tuhan bertanya, "Siapa yang mau Ku-utus?" Saya menjawab, �Tuhan, utuslah aku�.

Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible � Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God�s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus. Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Allah kita luar biasa.

Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka. Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.


Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Wednesday, 18 July 2012

Doa

Pdt. Rubin Ong mengisahkan kesaksian berikut ini. Seorang pria yang sedang makan siang tiba-tiba mengalami lawatan Roh Kudus, sehingga dia meninggalkan makan siangnya. Dengan tersedu-sedu dia mulai berdoa dalam bahasa roh, tanpa mengerti apa yang dia sedang doakan, namun dia terus melakukannya dengan penuh ketaatan. Dia berdoa syafaat untuk sesuatu bagi seseorang. Dia sungguh-sungguh berdoa kepada Bapa dengan bercucuran air mata. Dua hari kemudian seorang saudara sepupunya curhat kepada pria ini bahwa hampir saja ia bunuh diri karena bingung dan putus asa akibat kerugian besar dalam bisnisnya.

"Kapan kamu mau bunuh diri?"
"Dua hari lalu."
"Jam berapa?"
"Sekitar jam makan siang."
"Oh, itulah saat ketika saya didorong Roh Kudus untuk berdoa."
 "Pada waktu saya akan bunuh diri, tiba-tiba saja saya diperlihatkan film kehidupan saya dan diingatkan bahwa hidup saya sudah ditebus oleh darah Kristus yang mahal. Saya menangis tersedu-sedu mengalami kasih Tuhan yang begitu luar biasa. Akhirnya, saya tidak jadi bunuh diri dan saya mendapatkan keyakinan dari Tuhan bahwa Dia akan pelihara hidup saya dan pulihkan kondisi ekonomi saya."

Jangan putus asa, masih ada harapan di dalam Tuhan. Jangan tahan jika ada dorongan Roh untuk berdoa. Seseorang di tempat lain pada saat yang sama mungkin sedang memerlukan dukungan doa bagi persoalan hidup atau mati.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Tuesday, 10 July 2012

REGINA INDONESIAN IDOL 2012

Kisah hidup Regina ternyata begitu berat & mengharukan, benar-benar sebuah perjuangan hidup sejak dia kecil.  Sewaktu kecil dia pernah mengalami kecelakaan. Regina, ibu dan adiknya selamat, sedangkan ayahnya meninggal dunia.

Regina mengalami patah kaki sampai harus operasi dua kali.

Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya juga meninggal dunia.

Karena tertipu investasi, ibunya harus menggadaikan rumah,
sampai akhirnya rumahnya dijual dan  membeli rumah kecil yang sekarang dia tempati bersama ibu & dua  orang adiknya.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Regina sejak kelas 1 SMU menyanyi di kafe.

Kehidupan sehari-harinya juga mengandalkan bantuan dari saudara-saudara ibunya dan setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja.

Seperti kita ketahui, Regina gagal mengikuti Indonesian Idol sampai 6 kali.  Tapi, dia tidak putus asa, berjuang terus sampai ke-7 kalinya dia berhasil.

"The winner sees an answer for every problem.
The looser sees the problem in every answer".

"Seorang pemenang slalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah,
Sedang seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban."

TUHAN menguji kesabarannya selama 6 tahun, TUHAN menempa mentalnya dan TUHAN membuat indah pada waktu-NYA.

Keberhasilan Regina di Indonesian Idol adalah jawaban TUHAN atas kesabaran dan perjuangannya, terlebih atas doa-doanya.

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya,
tetapi TUHANlah yg menentukan arah langkahnya.

Regina menjadi Indonesian Idol 2012 yang nantinya akan di ikut-sertakan dalam ajang Asian Idol.

"KEMENANGAN ADALAH MILIK ORANG-ORANG YANG BERDOA DAN BERJUANG!!"

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Game Over

Singapura - Seorang mahasiswa di Singapura ditemukan meregang nyawa setelah main game komputer semalam suntuk.

Mahasiswa 25 tahun bernama Xu Kaixiang itu kuliah di National University of Singapore. Dia ditemukan tak bernyawa di depan komputer yang biasa digunakannya untuk ngegame. Komputer itu masih dalam keadaan menyala.

Ketika dimintai keterangan, ayah korban bernama Xu mengatakan anaknya main game untuk menghabiskan waktu liburan. Sebenarnya, ia sudah sering main game semalaman tanpa henti.

"Ketika aku dan istriku bangun jam 6.45 pagi, kami menjumpai dia terbaring di lantai dengan komputer masih menyala," katanya yang detikINET kutip dari Asia One, Selasa (10/7/2012).

Tubuh Xu Kaixiang terbaring kaku. Meski paramedis cepat datang, nyawanya sudah tidak tertolong. Tidak disebutkan video game apa yang sedang dimainkannya.

Sang ayah menyatakan meski anaknya tidak suka keluar rumah dan gemar main game, dia dalam keadaan sehat. Jarang mengeluh sakit. Karena itu, kematian sang anak membuatnya sedih sekaligus kaget.

Sejak muda, Xu Kaixiang sudah berprestasi tinggi dan hanya main game ketika sudah selesai belajar atau hari libur. Lalu apa penyebab kematiannya?

Menurut Dr Yuan Zhixiong, kematian anak muda secara tiba-tiba semacam ini adalah hal langka. Kemungkinan, korban punya kelainan jantung yang tidak terdeteksi.

Peristiwa gamer meninggal kala ngegame sudah beberapa kali terjadi. Di Taiwan, pernah terjadi seorang gamer ditemukan meninggal di bilik warnet.


Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian