Latest News

Thursday, 31 May 2012

Kekuatan Cinta


Dengan sekuat tenaga ia terus berjalan. Sesekali ia berhenti sejenak untuk nafas panjang, lalu langkahnya berlanjut menuju sebuah sekolah dasar di pojok desa.

Rupanya, si adik yang lumpuh itu baru menjalani hari pertama masuk sekolah di sana. Sementara sang kakak bersekolah di SMP yang berlokasi di samping SD tersebut.

Sejak hari itu, saban hari sang kakak menggondong adiknya pergi pulang ke sekolah yang berjarak 1 km dari rumah mereka. Setiap kali menggendong sang adik, tampak sekali beban berat di punggung si kakak.

Melihat pemandangan tersebut, orang-orang desa tampak iba. Lalu seorang warga berkomentar prihatin, "Kasihan kau, Nak... bebanmu pasti berat".

Lalu terdengar jawaban spontan, "Pak, ia bukan beban, ia saudaraku..."

Kisah tersebut mengingatkan kita pada sebuah lagu pop balada karangan Bobby Scott dan Bob Russel: He Ain�t Heavy, He�s My Brother. Sepenggal cerita itu menjadi ilustrasi yang pas di balik lirik lagu tersebut.

Satu perbuatan yang dipandang beban oleh seseorang, nyatanya tidak bagi yang lain. Tergantung alasan ia melakukannya. Jika ia melakukannya karena rasa Cinta, pasti bukan beban yang dirasakannya.

Banyak hal yang tampak menjengkelkan, melelahkan, dihindari orang, tetapi dapat dilakukan dengan setia dan senang hati oleh seseorang. Itu lantaran satu mantra yang makjul: Karena Cinta.

Cinta membuat mereka punya cara pandang lain.
Merawat suami/istri/Ortu/Anak yang sakit meski membuat letih.
Mendampingi anak belajar/bermain meski lelah.
Mengantar orang tua berobat rutin meski menjemukan.
Saling menolong Kakak/Adik/Saudara yang membutuhkan bantuan meski menyita waktu.
Semua akan terasa menyenangkan, tanpa beban, jika dilakukan dengan CINTA dan KASIH SAYANG.
Sumber:  http://www.gatra.com/home/inspirasi/139-inspirasi/12137-kekuatan-cinta

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Tuesday, 29 May 2012

Pensil dan Penghapus - Pencil and Eraser


Pensil: �Maaf.�

Penghapus: �Buat apa? Engkau tidak melakukan sesuatu yang salah.�

Pensil: �Saya minta maaf karena engkau menderita karena saya. Setiap kali saya membuat kesalahan, engkau selalu ada untuk menghapusnya. Namun setelah engkau membuat kesalahan saya hilang, engkau kehilangan sebagian dirimu. Engkau menjadi semakin kecil dan semakin kecil.�

Penghapus: �Itu memang betul. Namun saya tidak peduli. Lihatlah, saya dibuat untuk keperluan itu. Saya dibuat untuk menolong engkau pada saat engkau membuat sesuatu yang salah. Meskipun pada suatu hari nanti, saya tahu saya akan lenyap dan engkau mengganti saya dengan penghapus baru, saya sebenarnya senang dengan tugas saya. Jadi, ayolah, jangan kuatir. Saya benci melihat engkau bersedih hati.�

Saya mendapati bahwa percakapan antara pensil dan penghapus di atas sangat memberi inspirasi. Orangtua itu ibarat penghapus, sementara anak-anak mereka itu seperti pensil. Para orangtua ada untuk anak-anak mereka, menghapus kesalahan dan kekeliruan anak-anak mereka. Kadang-kadang di dalam perjalanan hidup ini, para orangtua terluka hatinya, dan menjadi makin kecil atau makin tua, dan akhirnya akan meninggal. Meskipun anak-anak mereka akhirnya akan mendapatkan pasangan hidup mereka, namun para orangtua masih senang jika dapat melakukan sesuatu untuk anak-anak mereka, dan akan selalu benci melihat anak-anak mereka yang berharga kuatir atau bersedih. Sepanjang hidup saya, saya telah menjadi pensil. Dan saya merasa sakit ketika melihat penghapus, yaitu orangtua saya, menjadi semakin kecil atau tua hari demi hari. Karena saya tahu bahwa pada suatu hari, yang saya akan dapati hanyalah bekas-bekas hapusan, dan ingatan yang pernah saya alami.



*****

Pencil: I'm sorry

Eraser: For what? You didn't do anything wrong.

Pencil: I'm sorry because you get hurt because of me. Whenever I made a mistake, you're always there to erase it. But as you make my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You get smaller and smaller each time.

Eraser: That's true. But I don't really mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Even though one day, I know I'll be gone and you'll replace me with a new one, I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate seeing you sad.

I found this conversation between the pencil and the eraser very inspirational. Parents are like the eraser whereas their children are the pencil. They're always there for their children, cleaning up their mistakes. Sometimes along the way, they get hurt, and become smaller / older, and eventually pass on. Though their children will eventually find someone new (spouse), but parents are still happy with what they do for their children, and will always hate seeing their precious ones worrying, or sad. All my life, I've been the pencil. And it pains me to see the eraser that is my parents getting smaller and smaller each day. For I know that one day, all that I'm left with would be eraser shavings and memories of what I used to have.

http://touching-inspiringstory.blogspot.com/2012/04/pencil-im-sorryeraser-for-what-you.html



Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Sunday, 27 May 2012

Filosofi Charles Schulz



 
 
     Berikut ini adalah filosofi Charles Schulz, pencipta seri komik "Peanuts". Anda tidak perlu sungguh-sungguh menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Baca saja sampai selesai dan anda pasti akan mendapatkan pelajaran berharga.
 
1. Sebutkan nama lima orang paling kaya di dunia.  
2. Sebutkan nama lima Miss World. 
3. Sebutkan nama lima Miss America.  
 4. Sebutkan nama sepuluh orang yang telah memenangkan hadiah Nobel atau Pulitzer.  
5. Sebutkan nama enam aktor dan aktris pemenang Oscar selama lima tahun terakhir.  

 
                           
  Bagaimana hasilnya?
 
Pada dasarnya, tak ada seorangpun dari kita yang masih ingat dengan tepat headline dari berita-berita utama hari kemarin. Mereka semua yang disebut dalam pertanyaan di atas bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang terbaik di bidangnya. Namun pujian dan aplausnya sudah lenyap, penghargaannya sudah lewat. Pencapaian mereka sudah terlupakan. Piala dan sertifikat kemenangan sudah terlupakan bersama pemiliknya.

       
 
   Inilah kuiz lainnya. Lihat, bagaimana anda bisa menyelesaikannya pada daftar ini: 
1. Daftarkan beberapa orang guru yang paling berkesan dan menolong anda selama di sekolah.  
2. Sebutkan tiga nama sahabat anda yang pernah menolong anda melewati masa sulit.  
3. Sebutkan lima orang yang pernah mengajarkan sesuatu hal yang berharga kepada anda.  
4. Sebutkan beberapa orang yang telah membuat anda merasa dihargai dan merasa sangat istimewa.  
5. Pikirkan lima orang yang anda dimana bersama mereka anda akan merasa enak menghabiskan waktu bersama.
 
 
 
  Lebih mudah 'kan?
 
Pelajarannya: Orang yang membuat perbedaan dalam hidup anda itu bukanlah orang-orang yang paling terkenal, paling banyak uangnya, atau paling banyak mendapatkan penghargaan juara. Mereka adalah orang-orang yang paling peduli kepada anda. 
 
   
 "Don't worry about the world coming to an end today. It's already tomorrow in Australia." (Charles Schulz)
 
                                                         


Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Thursday, 24 May 2012

Punya Anak Setelah Sembilan Tahun


Punya Anak Setelah Sembilan Tahun

Ini kesaksian dari Pdt. Samuel Lie dari Malaysia. Setelah menikah satu dua tahun tanpa tanda-tanda akan punya anak, semuanya masih OK. Orang-orang mulai tanya, �Mengapa belum punya anak juga?�
�Yah, belum waktu-Nya Tuhan.� begitu mereka menjawab.

Tahun ketiga lewat tanpa kehadiran anak, tahun keempat kosong, tahun kelima kosong. Tahun keenam isterinya mulai gelisah. Mengapa Tuhan? Keinginan punya anak terus menggumpal di hati mereka namun tidak ada tanda kehamilan.

Pada suatu hari dalam sebuah ibadah di bulan Desember, Pdt. Samuel Lie bernubuat kepada seorang wanita yang sudah delapan tahun tidak bisa punya anak, �Tahun depan kamu akan punya anak.� Ternyata bulan Januari tahun berikutnya wanita ini dinyatakan positif hamil. Hal ini membuat istrinya makin uring-uringan. �Orang lain, papa doakan dan bisa hamil. Kenapa papa tidak nubuatkan kehamilan buat saya?�
�Wah, saya belum dapat pesan dari Tuhan tentang kehamilanmu.�  

Pada tahun kedelapan, bulan Desember, pas hari-hari Natal, keinginan isterinya semakin menggumpal. Dia sudah �desperate� ingin punya anak. Isterinya mulai melakukan tindakan iman. Ia membeli perlengkapan bayi dan memakai baju hamil kemana-mana. Ketika para tetangga menanyakan apakah dia sedang hamil, dia menjawab dengan semangat, �Haleluya!�

Pada suatu malam ketika Pdt. Samuel Lie sedang tidur nyenyak, mendadak perutnya seperti ada yang menekan dengan tangan yang besar. Perutnya langsung bergetar hebat dan bangunlah dia dan keluarlah bahasa Roh. Pdt. Lie mendengar pesan Tuhan: �A son!�

Dia langsung mendekati istrinya dan memegang perut istrinya sambil berkata: �A son!� Istrinya kaget dan berkata, �Apa?�
�Tuhan sudah mengatakan kepadaku bahwa kamu akan melahirkan anak laki-laki.�

Esok harinya ketika Pdt. Lie dalam perjalanan dengan mobil, tiba-tiba ada suara di hatinya, �Belok ke dalam Pom Bensin!�
�Lho, kan bensin di mobil ini masih penuh?�
�Masuk ke dalam pom bensin!� perintah itu tegas.

Karena tidak ada keperluan membeli bensin, Pdt. Lie masuk ke minimarket yang ada di kompleks pom bensin itu. Dia melihat-lihat rak makanan dan minuman. Ketika dia melihat lemari pendingin berisi berbagai minuman kaleng dan botol, suara itu berkata, �Ambil kaleng minuman itu!�
�Tongkat Ali?�
Tongkat Ali adalah akar tumbuh-tumbuhan semacam ginseng atau pasak bumi yang dipercaya meningkatkan vitalitas pria. Seumur-umur, Pdt. Lie tidak pernah meminum minuman kesehatan seperti itu. Namun ia taat saja dan ia akan minum di depan istrinya.

Di rumah ia menunjukkan minuman Tongkat Ali. Istrinya heran. �A son!� katanya dan glek glek glek.

Pada bulan Januari tahun berikutnya, setelah sembilan tahun menikah, istri Pdt. Samuel Lie hamil, dan beberapa bulan kemudian diketahui bahwa ia mengandung anak laki-laki. �A son!� sesuai dengan pesan Tuhan.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Tuesday, 22 May 2012

Kesaksian Kezia Angeline


Kesaksian Kezia Angeline
Desember 2011 Tuhan membawa Jeffry S. Tjandra melayani di Singapura. Salah satu gereja di sana mengundangnya, dan secara khusus saat itu Jeffry diminta untuk menyanyikan lagu �Ku Takkan Menyerah� berdua dengan seorang gadis kecil usia 10 tahun, bernama Kezia. Namun Kezia bukan seperti gadis kecil lainnya, sejak kecil sampai saat ini dia sangat bergantung pada kursi roda, yang membawa kemanapun dia pergi.

Pada waktu papa mama Kezia menikah semuanya berjalan dengan sempurna. Sampai suatu kali didapati ada kista yang menempel di dinding kandungan mama Kezia. Saat itu dokter kandungan berkata bahwa kista itu harus segera diangkat bersama dengan kandungannya, karena akan membahayakan dia. Mereka sadar betul bahwa akibat dari pengangkatan kista itu bahwa mereka akan kesulitan mendapatkan keturunan, padahal mereka baru saja menikah. Mereka minta waktu satu minggu sebelum memberi keputusan. Dalam waktu satu minggu itu mereka masuk dalam doa puasa. Dan setelah waktu satu minggu itu mereka bertemu kembali dengan dokter kandungan  yang adalah seorang anak Tuhan. Pada waktu kandungannya dicheck kembali, didapati bahwa kista itu telah lenyap secara ajaib.

Agustus 1988 lahirlah Jeremy, kakak kandung Kezia, dengan normal tanpa ada gangguan apapun. Setelah beberapa tahun mereka bermaksud punya anak lagi. Kali ini mereka sangat hati-hati, mereka mengecek kondisi kesehatan mama Kezia dengan teliti. Dan seluruh dokter ahli yang diminta pendapatnya menyatakan bahwa kandungannya ada dalam kondisi aman.

Awal 2001 mama Kezia positif hamil. Pada awal bulan kehamilan semuanya berjalan  lancar. Namun pada usia kandungan 6 bulan dokter kandungan mendapati adanya masalah serius dengan janin itu. Dokter kandungan berusaha menenangkan mereka dan berkata bahwa mukjizat masih ada.

Berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, mereka kembali masuk dalam doa puasa. Namun pada waktu ini Tuhan berkehendak lain. Keadaan tidak berubah menjadi baik, bahkan menjadi lebih buruk. Pada usia kandungan sembilan bulan, dokter menyatakan bahwa bayi yang ada di dalam kandungannya mengalami kelainan yang disebut sebagai spina bifida, atau yang umum disebut sebagai sumbing tulang belakang. Itu terjadi karena vertebra tulang belakangnya tidak berkembang dengan sempurna. Kelainan itu terjadi diantara 1 berbanding 100.000 kelahiran. Dokter menyatakan lebih lanjut lagi bahwa bayi yang ada di kandungannya mengalami hidrosephalus, pembengkakan cairan di kepala yang menekan pertumbuhan otaknya. Dokter menasihatkan agar janin itu dibuang saja. Bayangkan, bayi itu sudah berusia sembilan bulan dan siap untuk dilahirkan. Para dokter berusaha meyakinkan kedua orang tua Kezia bahwa janin itu tidak ada gunanya dipertahankan, akan menimbulkan banyak masalah jika  dilahirkan, disarankan agar bayi itu digugurkan saja. Dengan hati yang hancur, kedua orang tua Kezia berkeras berkata: �Tidak�.

Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit di dalam kendaraan, mereka terdiam satu sama lain. Namun sekalipun mereka tidak berbicara satu sama lain, sama-sama pikiran mereka dipenuhi dengan pertanyaan yang sama: �Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan tidak melakukan mukjizat-Nya? Sama seperti yang dilakukan terhadap Jeremy? Mengapa ada spina libida? Mengapa kena hidrocephalus?� Pertanyaan �mengapa� dan sejuta pertanyaan lain memenuhi pikiran mereka. Namun tak ada satupun pertanyaan itu terjawab. Seakan-akan Tuhan berdiam diri dan memalingkan wajah-Nya dari mereka.

Sesampai di rumah pada malam harinya, sang mama mendapati suaminya sedang termenung di sudut kamar tidur. Dia tidak tahu apa yang sedang diperbuat suaminya. Beberapa saat kemudian suaminya bangkit menghampiri dan memeluk istrinya. Sambil menangis suaminya berkata, �Aku bisa menerima kelahiran anak ini walaupun aku belum bisa mengerti. Baru saja aku bercakap-cakap dengan seorang Pribadi di dalam ruangan ini. Dan Pribadi itu mengajarkan kepadaku apa arti berkorban karena kasih. Sama seperti apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Dia telah berkorban di kayu salib karena kasih-Nya bagi kita.�

3 September 2001 Kezia lahir. Di hari pertama kelahirannya Kezia harus berhadapan dengan meja operasi. Seluruh dokter yang menangani operasi mengatakan bahwa Kezia tidak akan dapat berumur panjang. Akhir Desember tahun 2011 setelah sepuluh tahun, Jeffry masih bisa berkesempatan makan malam bersama Kezia. Sejak kelahirannya sampai saat ini entah sudah berapa ratus kali Kezia menjalani operasi. Pada waktu makan malam itu betapa Kezia bercerita dengan penuh semangat. Pada setiap kali Kezia pergi ke rumah sakit untuk menjalani terapi, setiap kali dia pergi ke rumah sakit untuk menjalani operasi, dengan kursi rodanya, Kezia keliling rumah sakit itu, dia kuatkan orang-orang yang dijumpainya, para pasien yang sakit ringan ataupun berat. Dia masuki kamar demi kamar perawatan. Dia datangi pasien demi pasien. Dia doakan mereka satu demi satu.

Kezia tidak pernah mau menyerah. Dia tidak pernah mau menyerah sedikitpun atas keadaannya. Apakah diantara anda ada yang mau menyerah?

�Di saat hidupku seakan tak berdaya,
Namun kutetap kuatkan hatiku,
Karna kutahu hidupku dalam tangan-Mu
Pengharapanku hanya kepada-Mu

Tetap kupercaya, tetap kumelihat
Kau bekerja menurut cara-Mu
Tetap kupercaya, tetap kuberharap
Kau berkuasa di dalam hidupku.�

Album: "Tiada Kata Terlambat" � Jeffry S. Tjandra

Ini bukan dosa Kezia, juga bukan dosa orang tuanya, tetapi pekerjaan Tuhan harus dinyatakan lewat hidup Kezia. Oleh karena itu kemanapun Jeffry melayani, dia selalu ingin agar jemaat mendoakan Kezia. Lewat Kezia, Tuhan akan melakukan sesuatu. Dalam penderitaannya Kezia selalu mendoakan orang lain dan suka bernyanyi bagi Tuhan.

Tepat minggu lalu, tgl 22 April 2012, selesai Jeffry melayani ibadah di Surabaya, Jeffry didatangi seseorang. �Saya adalah oomnya Kezia!� Ternyata dia kakaknya papa Kezia. �Seharusnya dia terang ke Ujung Pandang, tapi saya tidak dapat tiket.� Tetapi temannya kirim SMS bahwa Jeffry Tjandra melayani di Surabaya, dan dia dituntun Tuhan beribadah di gereja itu. Selama ibadah dia dilawat Tuhan dengan luar biasa.

Sebenarnya Jeffry menerima foto-foto tentang Kezia, ketika dioperasi dan ketika diterapi. Namun karena Jeffry melihat foto-foto itu mengenaskan, membuat miris, dan khawatir ada jemaat yang tidak kuat melihat foto-foto Kezia, dia menyimpan saja foto-foto Kezia.

�Pada waktu kamu cerita tentang Kezia, saya terkejut. Sayalah orang pertama yang menentang kelahiran Kezia di muka bumi ini.� Sejak saat itu dia putus hubungan. Selama 10 tahun tidak kontak. �Saya akan menelpon keluarga Kezia,� kata oomnya pada malam itu. Mengapa oomnya menentang kelahiran Kezia? Karena urusan Kezia telah menghabiskan banyak harta keluarga besar papa Kezia. Mobil dan rumah keluarga besar telah dijual demi pengobatan Kezia. Keuangan papa Kezia di Singapura juga menjadi sangat sulit karena besarnya biaya operasi yang sering dilakukan.

Saat Jeffry kirim BBM kepada mama Kezia, dia terkejut sekali. Selama ini oom Kezia tidak pernah ke gereja. Mengapa hari Minggu 22 April itu, oom Kezia bisa ke gereja? Tuhanlah yang menuntun agar keluarga besar ini menjadi harmonis kembali.

Dua minggu yang lalu, penopang tulang punggung dari dada sampai perutnya harus dilepas karena sangat menyakitkan. Proses ini harus dilakukan paling lambat 3 bulan sejak akhir April lalu. Kezia perlu dana SGD 25 ribu, dan yang urgent sebesar SGD 12 ribu. Sebuah panitia dipimpin pendeta dari Surabaya sedang mengumpulkan dana sebesar SGD 12 ribu. Jeffry juga akan menyerahkan keuntungan dari penjualan DVD/CD album rohani �Tiada Kata Terlambat� untuk pengobatan Kezia.  

Ada banyak orang selalu menuntut bukti untuk bisa mempercayai Tuhan. Kita tidak perlu menjadi seperti Thomas: �Jika aku sudah melihat bekas paku di tangan-Nya, baru aku percaya.� Tuhan Yesus berkata, �Engkau sendiri telah melihat, maka engkau percaya. Berbahagialah orang yang tidak melihat, namun percaya.� Kezia belum melihat kesembuhan total, namun ia percaya tak ada yang mustahil, mukjizat masih ada. Doakan Kezia....

Jika anda ingin melihat  Kezia di YouTube, silakan buka: http://www.youtube.com/watch?v=i0Js2kYXb-8

Kesaksian ini saya dengar dari Jeffry S. Tjandra. Ketika saya menuliskan kisah ini, hati saya sangat terharu melihat ketegaran Kezia....

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Sunday, 13 May 2012

Kesombongan

 

Rusa Jantan Yang Sombong


Intisari-Online.com � Pada suatu hari seekor rusa jantan berhenti di sebuah sungai yang jernih untuk memuaskan dahaganya. Ketika sedang minum dia melihat bayangan dirinya. Dia sangat kagum pada tanduknya, �Betapa bagusnya tanduk-tanduk yang kumiliki,� pikir rusa jantan itu. �Aku adalah binatang paling ganteng di hutan ini. Kekuranganku hanya pada kaki. Kaki-kakiku begitu kecil dan kurus. Jika dapat aku akan menggantinya dengan sepasang kaki yang lebih bagus.� Karena itu rusa jantan menjadi sedih memikirkan bagaimana dapat mengganti kaki-kakinya supaya ia sungguh-sungguh kelihatan gagah.
Pada suatu hari ketika dia berjalan-jalan melalui rimba sambil memikirkan masalah itu, ia mendengar anjing-anjing pemburu menyalak. Mendengar itu ia pun lari. Tetapi anjing-anjing itu telah melihatnya. Mereka terus mengejarnya. Rusa jantan itu berlari cepat. Ketika berlari melalui semak belukar tanduknya yang indah itu tersangkut. Dia berjuang untuk melepaskan diri sementara itu anjing-anjing semakin dekat. Dia merasa ajalnya sudah dekat. Akan tetapi, dengan sekali sentakan akhirnya rusa jantan itu dapat melepaskan diri keluar dari semak-semak. Dia pun selamat. Dengan masih terengah-engah ia bergumam dalam hati, �Kakiku yang kurus ini telah menyelamatkanku. Sedangkan tanduk-tandukku yang indah ini justru menyusahkanku. Kalau begitu aku tak akan mengganti kaki-kakiku.� Kadang-kadang hal yang kita anggap jelek sebenarnya sangat berguna.
Sumber: Intisari, author : K. Tatik Wardayati, Minggu, 18 September 2011 - 05:00 am

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Thursday, 10 May 2012

Bertahan Dalam Pencobaan

Jika anda bertemu dengan ibu yang satu ini, pasti anda tidak menyangka bahwa ada duka mendalam di hatinya. Dia selalu banyak senyum, hidup normal, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Pernah saya melihat wajahnya di TV ketika anaknya mentas di sebuah acara hiburan. Dia tampak rileks, bahagia, melihat putranya banyak memiliki penggemar ABG-nya. Padahal, suaminya, seorang penulis dan penyanyi lagu-lagu rohani sudah beberapa lama meninggalkan keluarganya. Jika saya sebutkan nama suaminya, saya jamin anda mengenal dia. Dalam setiap album pujian dan penyembahan, banyak orang diberkati dengan suaranya. Namun suaminya lari dengan seorang selebritas, penyanyi wanita yang juga terkenal, dan jika saya sebutkan nama ataupun inisial wanita ini pasti anda tahu.

Ini bukan cerita gosip, namun kisah ketabahan seorang istri yang membesarkan anak-anaknya sebagai single parent. Untung putera tertuanya sudah berkarier di bidang musik dan berhasil, memungkinkan anak ini turut menopang kehidupan keluarganya. Apa rahasianya? Wanita ini tahu dirinya dikhianati, dikecewakan, disakiti hatinya, namun ia menyerahkan perkaranya kepada Bapa yang adil, yang peduli, yang tidak tutup mata. Ia percaya suaminya akan kembali (atau dikembalikan Tuhan) kepadanya. Sampai saat ini dirinya tetap setia, tetap menghormati suaminya di depan anak-anaknya. Ia tahu bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala hal, walaupun menyakitkan, untuk mendatangkan kebaikan. Kebaikan? Apanya yang baik? Suatu saat dia yakin akan mengerti kebaikan Tuhan dalam setiap keadaan.

Jika suami anda dibawa lari perempuan lain, berlakulah seperti wanita terhormat. tidak bersungut-sungut, tidak mengomel, tidak menyalahkan, tidak panik, tidak putus asa, tidak melarikan diri dari Tuhan, tidak frustrasi, tidak membalas dengan selingkuh lagi. Namun wanita terhormat akan datang ke kaki Tuhan, menyerahkan perkaranya untuk dibela Bapa Sorgawi yang penuh kasih yang menghendaki agar perkawinan selalu utuh dalam kebahagian, pasti Bapa akan bertindak. Milikilah iman yang teguh, perkuat hubungan yang intim dengan Tuhan, sayangi terus anak-anak, dan lihatlah pertolongan yang datang dari Pencipta langit dan bumi.

Ini memang tidak mudah. Namun apa yang mustahil bagi manusia, akan dibuat mungkin melalui pertolongan-Nya yang tidak pernah terlambat. Ia akan mempersatukan anda, Ia akan menggenapi janji-Nya.

Kisah ini baru saja saya dengar. Seorang pengusaha beberapa hari yang lalu diteguhkan kembali pernikahannya. Disaksikan oleh gembala sidang dan Bapak Pdt. Edy Leo dari Gereja Abbalove Ministries, nampak peneguhan pernikahan ini sangat mengharukan. Suami isteri ini sudah pisah rumah bertahun-tahun ketika berjemaat di Abbalove Ministries. Tak ada kemungkinan bisa rujuk kembali, nampaknya. Namun suatu saat suaminya bertemu rekan bisnisnya. Rekan bisnis ini bukan hanya berbicara masalah bisnis, namun juga berbicara mengenai keluarga, mengenai kehidupan rohani, mengenai pelajaran Alkitab. Maka sang pengusaha ini mulai tertarik mengikuti Bible Talk yang diadakan di Mall atau di kantor rekan bisnisnya. Lama-lama pelajaran Alkitab ini menyentuh soal dosa, soal keluarga, dan firman Tuhan menempelak sang pengusaha untuk bertobat, memperbaiki hubungan dengan istrinya.

Pertemuan berikutnya mulai melibatkan istri pengusaha yang sudah lama ditelantarkan itu. Mereka berdua belajar firman Tuhan yang hidup. Mereka berdua mulai mengalami firman Tuhan bekerja dalam hati dan hidup mereka. Dan firman yang dilepaskan itu memang tidak akan kembali dengan sia-sia. Maka akhirnya, sang pengusaha mau berdamai, kembali kepada istrinya. Keduanya mengalami pemulihan hubungan suami istri. Sekarang, kemana-mana mereka nampak mesra.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Sunday, 6 May 2012

Bersyukur Atas Keberuntungan

 

Bersyukur Atas Keberuntungan


Intisari-Online.com �

Sebagai seorang ayah, kampiun Mohammad Ali memberikan pendidikan moral kepada anaknya dengan berbagai cara. Salah satunya melalui dongeng kisah-kisah menarik. Sudah banyak dongeng yang meluncur dari mulut Ali, namun ada satu kisah yang senantiasa diulang-ulang sehingga membuat putrinya, Hana Ali, selalu teringat sampai dewasa. Inilah ceritanya.

Di sebuah negeri, Baginda Raja merasakan bahwa salah seorang budak istana yang bernama Dulah adalah manusia yang baik. Dulah kemudian diangkat menjadi pelayan istana dan diberi baju-baju bagus.
Mengetahui hal itu, seorang pegawai istana iri hati. Ia menyelidiki semua tingkah laku Dulah, sampai akhirnya mendapat petunjuk bahwa pembantu baru tersebut melakukan tindak kriminal. Buktinya, setiap hari Dulah membawa sebuah kantung dan masuk ke gudang harta. Beberapa saat kemudian ia keluar membawa kantung yang sama. Demikian dilakukan Dulah setiap hari. Sang pegawai istana lantas melaporkan bahwa Dulah mencuri.

Hari berikutnya, diam-diam raja bersembunyi di dalam gudang untuk membuktikan sendiri laporan pegawainya. Benarlah! Seperti biasanya pagi itu Dulah masuk gudang. Ia membuka bungkusan dan mengeluarkan pakaian kumalnya semasa menjadi budak, lalu memakainya. Sambil berdiri di depan cermin, ia berkata kepada �budak� di cermin, �Hai, Dulah, ingatlah kamu pernah menjadi budak. Jangan sekali-kali melupakan hal itu. Bersyukurlah atas keberuntunganmu.�

Dengan menahan haru, Sang Raja mendekati Dulah, �Sudah sejak lama saya menyadari, kamu adalah manusia berbudi luhur. Saya adalah raja, namun justru kamu yang memiliki hati raja.� (Intisari, author : K. Tatik Wardayati, 04 October 2011 - 09:34 am , )

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian