Kisah ini tentang kesaksian pada suatu hari Natal. Pemuda ini menjalani kehidupan bebas sebebas-bebasnya pada waktu muda, lalu datanglah kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan, bertobat dan sebagai ucapan syukur pemuda ini melayani pekerjaan Tuhan. Kehidupan terus berlalu hingga dia membangun keluarga. Berhubung dia berasal dari keluarga pengusaha yang cukup kaya di Jakarta, maka istrinya didorong ayah ibunya untuk segera hamil. Kelahiran sang cucu sangat dinanti-nanti. Keluarga besarnya sangat mengelu-elukan lahirnya seorang putera, yang dipandang penting sebagai bagian dari generasi penerus.
Ketika akhirnya istrinya hamil, sangat senanglah keluarga besar ini. Kebutuhan sang istri dan bayinya sangat diperhatikan dengan seksama. Pemeriksaan dokter dilakukan secara teratur. Pada waktu kehamilan bulan kedelapan, sang istri segera dilarikan ke Rumah Sakit karena ada kemungkinan kelahiran bayi prematur. Kejadian ini ternyata serius karena istri dan anak yang dikandungnya menghadapi pergumulan hidup dan mati. Team dokter ahli sudah mengerahkan segenap kemampuan mereka, namun ternyata apa mau dikata, istri dan anaknya tak tertolong. Inilah pukulan berat bagi si pemuda. Ia bertanya kepada Tuhan, "Mengapa? Mengapa istri dan bayinya harus dipanggil pulang secepat ini? Mengapa Tuhan tidak menolong? Mengapa Tuhan tidak mendengar doanya? Mengapa Tuhan membiarkan mereka meninggalkannya? Mengapa dia tidak diberi kesempatan untuk hidup bahagia bersama istri dan anaknya? Mengapa?"
Itulah pukulan hebat dan luar biasa bagi pemuda ini. Dia marah sekali kepada Tuhan. Dia juga marah kepada keluarga besarnya yang "memaksa" mereka untuk punya anak segera. Pukulan hebat ini membuat dia tidak percaya lagi bahwa Tuhan itu baik, bahwa keluarganya juga baik. Seperti sang anak bungsu yang hilang dalam kisah Alkitab, dia melarikan diri dari rumah keluarga besarnya, dia melarikan diri dari Tuhan, dia pergi jauh membawa uang untuk dipakai berfoya-foya. Dia pakai uangnya untuk hidup seenaknya, hidup sebebas-bebasnya, hingga uangnya habis. Selama berfoya-foya dia tidak dapat dihubungi siapapun, sehingga ketika ayahnya meninggal, dia tidak tahu dan tidak menghadiri pemakaman ayahnya.
Setelah menjadi miskin, dia tidak berani pulang ke rumah orang tuanya. Dia pergi ke tanah kelahirannya di Medan. Dia hidup menggelandang, dia hidup sebagai orang jalanan, dia hidup diantara para preman. Dia hidup seenaknya dan sesukanya.
Pada hari-hari menjelang Natal dia ingat bahwa sebentar lagi akan ada perayaan Natal. Ingat Natal, dia ingat Tuhan. Tapi hanya kepahitan yang memenuhi hatinya saat itu. Malam itu di bawah kolong langit yang cerah dia masih marah kepada Tuhan. Dia memaki-maki Tuhan. Dia lampiaskan sakit hatinya kepada Tuhan. Dia tunjuk jarinya ke langit sambil mengata-ngatai Tuhan.
Puas dengan cara itu, dia akhirnya tertunduk kelelahan. Sementara hatinya masih diliputi kemarahan, terdengar sayup-sayup senandung yang berkata, "How could I forget His love, how could I forget His mercy..... He satisfies, he satisfies, he satisfies my desire...."
Hatinya tersentuh. Dia ingat kasih Tuhan. Dia ingat pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Dia ingat kemurahan-Nya. Dia ingat pengampunan-Nya. Dia ingat. Rupanya dia tidak dapat lari dari Roh Tuhan yang mengejarnya terus kemanapun dia pergi.
Pelan-pelan dia bangkit. Ia cari suara nyanyian itu. Ternyata suara itu berasal dari sebuah gereja kecil di sebuah gang. Ada beberapa anak muda sedang mempersiapkan acara Natal di situ. Dengan malu-malu dia mendekati mereka.
"Maaf, kami tidak memberikan sumbangan saat ini," kata salah satu dari anak muda di gereja itu.
"Oh, saya tidak minta apa-apa. Saya tidak layak masuk ke dalam gereja. Biarkan saya duduk di depan pintu ini saja." Dia terus mendengarkan mereka latihan lagu-lagu Natal. Sementara itu Roh Kudus memulihkan hatinya, menyembuhkan luka batinnya, memberi damai sejahtera yang tidak pernah dia rasakan bertahun-tahun selama pelariannya.
Pada perayaan Natal saat itu dia akhirnya berani masuk ke gereja kecil itu, namun di deretan paling belakang. Dia menikmati kehadiran Tuhan di gereja kecil dan sederhana itu. Dan sejak itu hidupnya dipulihkan kembali. Dengan pertolongan Tuhan, dia mulai bekerja dengan halal. Dia mengajak teman-teman gelandangannya untuk bekerja mengolah kain-kain sisa dari industri garmen di sekitar situ, untuk dijadikan kain perca dan dijadikan barang-barang yang bernilai tambah tinggi. Dari situ dia mulai membangun kehidupan baru. Akhirnya dia kembali ke Jakarta, kembali kepada keluarganya, kembali meneruskan bisnis keluarganya. Kisah ini diceritakan kembali oleh teman sang pemuda, Pdt. Yusuf dari GBI Emporium Jakarta.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Thursday, 27 December 2012
Friday, 21 December 2012
Bersyukur
Seorang kakek mengalami gangguan saluran kencing yang membuat ia tidak bisa (maaf) buang air kecil. Ketika penyakitnya makin parah dan kesehatannya makin memburuk, ia terpaksa menjalani operasi.
Operasi sukses dan si kakek kini sudah bisa buang air kecil lagi. Menjelang pulang dari rumah sakit, dokter pun memberikan tagihan biaya operasinya.
Saat itu tiba-tiba sang kakek mulai menangis. Dokterpun bingung dan bertanya: "Kenapa menangis, kek? Jika biayanya terlalu mahal, kita bisa coba minta keringanan lagi."
Tapi kakek itu menjawab: "Tidak, saya tidak menangis untuk itu, saya hanya teringat betapa selama 70 tahun sebelum ini, Tuhan membolehkan saya buang air kecil tanpa mengirimkan saya tagihan apapun."
Kita baru merasakan betapa berharganya Berkat Tuhan saat kita sudah kehilangan hal tersebut.
Sebaliknya, kita memilih untuk lebih sering memikirkan apa yang tidak kita miliki, tanpa menghargai apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Kita lebih suka menghitung masalah daripada menghitung berkat Tuhan yang sudah kita terima. (Surjadinata Sumantri)
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Friday, 14 December 2012
USAHAKAN YANG TERBAIK
Di sebuah danau terdapat banyak batu-batuan. Di pinggirnya terdapat sebuah papan bertuliskan pengumuman:
"Yang mengambil batu akan menyesal.
Yang tidak mengambil batu juga akan menyesal."
Heran dengan kalimat itu beberapa turis tertarik untuk mengambil beberapa butir batu itu utk melihat apa yg akan terjadi selanjutnya.
Beberapa orang yang lainnya tidak terlalu menggubrisnya. Jadi mereka tidak mengambil batu-batu itu dan lebih tertarik untuk menikmati segarnya air di danau itu.
Setelah kembali ke negara masing-masing, mereka meminta tolong ahli batu-batuan untuk memeriksa batu yang mereka bawa.
Ternyata batu-batuan itu adalah sejenis Safir yang dari luar tampaknya jelek tapi di dalamnya mengandung permata yang sangat indah dan mahal harganya.
Turis yang tidak membawa batu itu jadi menyesal nya, tetapi yang membawanya pun akhirnya menyesal karena mereka tidak membawa lebih banyak.
Kita diberikan kehidupan yang sangat berharga. Namun bukankah kita seringkali kurang menghargai masa hidup ini justru di saat kita masih bisa hidup lama?
Hidup ini begitu bernilai. Jauh lebih bernilai daripada batu-batu permata.
Itulah sebabnya agar kita tdk menyesal di kemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan maksimal, menggunakan setiap kesempatan untuk mendapatkan nilai berharga. Bekerja dengan maksimal, mengasihi keluarga dengan maksimal, berkarya bagi sesama dengan maksimal, belajar dengan maksimal, jangan setengah-setengah.
Intinya:
KETIKA KITA SUDAH MENGUSAHAKAN YANG TERBAIK SELAMA HIDUP INI, MAKA KITA TIDAK PERLU LAGI MENYESAL DI KEMUDIAN HARI.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Tuesday, 11 December 2012
Pencuri Di Pesawat Terbang
Sebentar lagi musim liburan. Hati-hatilah karena pencurian dapat terjadi di pesawat terbang sekarang ini. Para penumpang biasanya meletakkan bagasi mereka di laci atas dan menganggap semuanya akan OK.
Situasi yang mendebarkan akan terjadi ketika tas anda dipindahkan ke laci atas di baris lain tanpa sepengetahuan anda, khususnya sewaktu anda baru masuk pesawat sebelum duduk atau ketika anda duduk di kursi tengah atau kursi dekat jendela. Waspadalah karena para pencuri selalu mencari akal bulus yang baru. Bepergianlah dengan aman dan waspada.
Tadi malam dalam penerbangan Air Asia dari Makau ke Bangkok, saya hampir dirampok oleh seorang pria yang menggerayangi tas ransel saya ketika saya tak melihat. Dua orang pria kulit putih, juga para pramugari, melihat pria ini melongok ke dalam tas ransel saya, dan mereka semua pikir itu adalah tas ransel miliknya, tetapi kemudian saya bangkit berdiri untuk membayar coklat, dan ketika saya merogoh tas ransel saya untuk mengambil uang dan ternyata uang itu sudah hilang. Saya berdiri pada waktu yang tepat karena kemudian pencuri itu melemparkan uang ke lantai pesawat dan berjalan pergi.
Kedua pria kulit putih di belakang saya dan juga para pramugari menangkap pemuda itu dan pilot mengirimkan pesan radio ke Bangkok, dan Polisi Kerajaan Thai kemudian memasuki pesawat ketika pesawat baru mendarat di Bangkok. Saya mungkin harus pergi ke pengadilan untuk bersaksi terhadap pencuri itu. Saya harap pencuri itu dapat menikmati makanan dan akomodasi enak di Penjara Klong Prem untuk beberapa lama.
Para pencuri di pesawat mungkin saja merupakan bagian dari suatu sindikat pencuri dengan jaringan lebih luas, karena petugas kepolisian mengatakan kepada saya bahwa satu jam sebelumnya seorang pria lain juga ditangkap karena melakukan hal yang sama dalam penerbangan pesawat TG. Saya sangat menganjurkan agar anda mengamankan semua barang berharga anda selama penerbangan dari atau ke Cina, Makau, Taiwan dan Hongkong, dan anjurkan teman-teman anda melakukan hal yang sama. Berhati-hatilah dan awasilah barang-barang milik anda selama penerbangan dan simpanlah uang anda, Handphone, kartu kredit anda di tempat yang aman dan terlihat selalu. Jika anda melihat suatu keganjilan, misalnya ada pria yang berjalan sepuluh langkah ke depan untuk mengambil tas di laci atas sesudah seseorang pergi ke toilet, datangi dia dan awasi dia. Saling tolonglah di antara sesama penumpang.
Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian, http://www.kesaksianabadi.blogspot.com
******
Thieves Working on Flights...
It can happen on any flight. Passengers just leave their bags inside the overhead compartment and assume everything will be ok.
The challenging situation is when your bag is moved to another compartment without you knowing, especially during boarding before sitting down or when you are seated in the middle or window seat.
Be careful as thieves keep using "new" ideas". Travel safe.
Last night on an Air Asia flight from Macau to Bangkok, I was nearly robbed by a guy who rifled through my backpack when I wasn't looking. Two European guys, as well as the flight attendants, saw the guy looking through a backpack, and they initially thought that it was his, but then I got up to pay for some chocolate milk, and I reached into my backpack to get my money and it was gone. I got up just in time, because the thief then threw the money on the ground and walked away.
The European guys behind me, as well as the flight attendants, caught the guy and the pilot radioed ahead to Bangkok and the Royal Thai Police met the flight when it arrived in BKK. I'll probably have to go to court to testify against him. I hope that he gets to enjoy the fine cuisine, couture and accommodations at Klong Prem Prison for a while.
These guys are probably part of a larger network of thieves, since the police told me that just an hour earlier, they caught another guy doing the same thing on a TG flight. I HIGHLY ADVISE that you secure your most valuable items while on any flights to/from China, Macau, Taiwan and HK, and advise your friends to do the same. Be VERY AWARE of your valuable belongings while on the flight and keep your money, cell phones and credit cards where you can see them. If you see something that looks odd, like a guy going up 10 rows to get a bag in an overhead bin after someone went to the bathroom, go ahead and challenge him. Help your fellow travellers.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
12 - 12 - 12
Hari ini tanggal yang unik, 12 Desember 2012, dan jika disingkat menjadi 12-12-12. Teman saya merayakan ulang tahun pada hari yang istimewa ini. Teman lain meresmikan pembukaan kantor pada tanggal unik ini agar mudah diingat. Ada lagi kabar burung yang beredar hari-hari ini bahwa akan ada masa kegelapan selama tiga hari akibat aktivitas benda-benda alam semesta. Nampaknya hal itu hanya berdasarkan perhitungan mistis dari peradaban kuno tentang Nibiru yang berasal dari ramalan bangsa Maya kuno. Apapun bunyinya, jangan mudah terpengaruh hal-hal menakutkan, teror, intimidasi dari pihak lain.
Ciri-ciri anak Tuhan adalah dia memiliki damai sejahtera dari tempat maha tinggi, damai sejahtera yang melampaui segala akal, damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia ini. Itulah "signature" atau cap atau stempel atau tanda tangan yang membedakan kita dari anak-anak dunia. Jika kita berlindung di bawah kepak sayap Bapa Sorgawi, amanlah kita apapun yang terjadi di sekeliling kita. Walau seribu orang rebah di sisi kiri, dan sepuluh ribu di sebelah kanan kita, hal itu tidak akan menimpa kita, karena Pelindung kita dahsyat dan karena yang menyertai kita jauh lebih banyak dari pada yang menyertai mereka. Jika ada bahaya mengancam, maka peringatan itu datangnya dari hamba-hamba Tuhan, bukan dari ramalan NASA atau dari pihak lain. Amin.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Ciri-ciri anak Tuhan adalah dia memiliki damai sejahtera dari tempat maha tinggi, damai sejahtera yang melampaui segala akal, damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia ini. Itulah "signature" atau cap atau stempel atau tanda tangan yang membedakan kita dari anak-anak dunia. Jika kita berlindung di bawah kepak sayap Bapa Sorgawi, amanlah kita apapun yang terjadi di sekeliling kita. Walau seribu orang rebah di sisi kiri, dan sepuluh ribu di sebelah kanan kita, hal itu tidak akan menimpa kita, karena Pelindung kita dahsyat dan karena yang menyertai kita jauh lebih banyak dari pada yang menyertai mereka. Jika ada bahaya mengancam, maka peringatan itu datangnya dari hamba-hamba Tuhan, bukan dari ramalan NASA atau dari pihak lain. Amin.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Monday, 10 December 2012
John 3:16
Yohanes 3:16
Seorang anak laki-laki sedang menjual koran di sudut jalan, orang-orang hilir mudik dalam cuaca yang dingin.
Anak kecil itu begitu kedinginan sehingga ia tidak mencoba menjual koran lebih banyak.
Ia berjalan mendekati seorang polisi lalu lintas dan berkata, �Pak, apakah bapak tahu dimana seorang anak laki-laki miskin dapat menemukan tempat tidur yang hangat malam ini? Bapak �kan tahu saya biasa tidur di dalam kotak kardus di dekat ujung jalan sana tapi malam ini akan sangat dingin di sana. Enak juga kalau tinggal di tempat yang hangat.�
Petugas polisi itu melihat kepada sang bocah dan berkata, �Pergilah kamu ke ujung jalan sana ke arah rumah besar yang berwarna putih dan ketuklah pintunya. Pada waktu ada yang membukakan pintu, kamu katakan saja : �Yohanes 3:16�, maka dia akan mengizinkan kamu masuk ke dalam.�
Begitulah ia kerjakan. Ia berjalan ke arah rumah itu dan mengetuk pintunya, dan seorang nyonya membukakan pintu. Anak laki-laki itu melihatnya dan berkata, �Yohanes 3:16.� Nyonya itu berkata, �Masuklah, Nak!�
Wanita itu membawanya masuk dan ia mendudukkan anak itu di sebuah kursi malas di depan tungku perapian yang besar dan kuno, dan dia pergi. Anak laki-laki itu duduk diam beberapa saat dan berpikir dalam dirinya: Yohanes 3:16... Aku tak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat anak laki-laki yang kedinginan menjadi hangat.
Kemudian wanita itu datang kembali dan bertanya kepadanya, �Apakah kamu sudah lapar?� Anak itu menjawab, �Yah, lumayan lapar sih. Aku belum makan selama beberapa hari ini, dan saya kira saya bisa makan sedikit.�
Nyonya itu membawanya ke dapur da mendudukkan dia di depan meja makan yang penuh makanan enak. Ia makan dan makan hingga tidak dapat makan apa-apa lagi. Kemudian ia berpikir dalam hatinya: Yohanes 3:16... Wah, memang aku tidak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat anak laki-laki lapar menjadi kenyang banget.
Wanita itu membawanya ke loteng untuk memandikannya di bathtube yang besar dan diisi dengan air hangat, dan anak laki-laki itu duduk di sana dan berendam sebentar. Ketika berendam, ia berpikir dalam dirinya: Yohanes 3:16.... Memang aku tidak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat anak laki-laki yang tadinya kotor menjadi bersih.
Tahu tidak, aku belum pernah mandi, mandi benar-benar, seumur hidupku. Mandi yang pernah aku lakukan adalah ketika aku berdiri di depan selang hidran pemadam kebakaran ketika menyemprotkan air. Wanita itu datang kembali dan membawanya keluar kamar mandi. Ia membawa anak laki-laki itu ke dalam kamar tidur, meletakkannya di ranjang besar dengan kasur yang diisi bulu-bulu, memasangkan selimut hingga lehernya, mencium pipinya sambil mengucapkan selamat malam dan mematikan lampu kamar. Ketika anak laki-laki itu berbaring dalam kegelapan dan memandang keluar jendela dan terlihat salju yang turun pada malam yang dingin itu, ia berpikir dalam dirinya: Yohanes 3:16... Memang aku tak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat anak laki-laki yang kelelahan dapat beristirahat.
Pada keesokan harinya wanita itu datang kembali dan meletakkan anak itu di meja makan yang penuh dengan makanan. Setelah ia makan, ia membawa kembali anak itu ke kursi malas di depan tungku perapian dan membawa Alkitab tua yang besar.
Wanita itu duduk di depan anak itu dan menatap wajahnya. �Apakah kamu mengerti apakah itu Yohanes 3:16?� tanyanya dengan lembut. Anak itu menjawab, �Tidak, Bu! Aku tidak mengerti sama sekali. Pertama kali aku mendengarnya adalah ketika Pak Polisi memberitahuku untuk menggunakannya.�
Wanita itu membuka Alkitab hingga ke Yohanes 3:16 dan mulai menerangkan kepada anak itu tentang Yesus. Anak itu diam dan berpikir: Yohanes 3:16... memang aku tidak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat anak laki-laki yang tersesat menjadi selamat.
Tahu tidak, aku harus mengaku bahwa aku juga tidak mengerti mengapa Allah bersedia mengirim Anak-Nya untuk mati bagiku, dan bagaimana Yesus mau saja melakukan hal itu. Aku tidak mengerti betapa sedihnya Bapa Sorgawi dan para malaikat di sorga ketika mereka menyaksikan Yesus menderita dan mati di kayu salib. Aku tak mengerti betapa dalamnya kasih bagiku sehingga membuat Yesus bertahan di atas kayu salib hingga selesai. Aku tidak mengerti hal itu, tetapi yang pasti hal itu membuat hidup layak untuk dijalani.
Yohanes 3:16 berbunyi: �Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.�
Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian, http://kesaksianabadi.blogspot.com
*******
John 3:16
A little boy was selling newspapers on the corner, the people were in and out of the cold.
The little boy was so cold that he wasn't trying to sell many papers.
He walked up to a policeman and said, 'Mister, you wouldn't happen to know where a poor boy could find a warm place to sleep tonight. You see, I sleep in a box up around the corner there and down the alley and it's awful cold in there for tonight. Sure would be nice to have a warm place to stay.'
The policeman looked down at the little boy and said, 'You go down the street to that big white house and you knock on the door. When they come out the door you just say John 3:16, and they will let you in.'
So he did. He walked up the steps and knocked on the door, and a lady answered. He looked up and said, 'John 3:16.' The lady said, 'Come on in, Son.'
She took him in and she sat him down in a split bottom rocker in front of a great big old fireplace, and she went off. The boy sat there for a while and thought to himself: John 3:16... I don't understand it, but it sure makes a cold boy warm.
Later she came back and asked him 'Are you hungry?' He said, 'Well, just a little. I haven't eaten in a couple of days, and I guess I could stand a little bit of food,'
The lady took him in the kitchen and sat him down to a table full of wonderful food. He ate and ate until he couldn't eat any more. Then he thought to himself: John 3:16... Boy, I sure don't understand it but it sure makes a hungry boy full.
She took him upstairs to a bathroom to a huge bathtub filled with warm water, and he sat there and soaked for a while. As he soaked, he thought to himself: John 3:16...
I sure don't understand it, but it sure makes a dirty boy clean. You know, I've not had a bath, a real bath, in my whole life. The only bath I ever had was when I stood in front of that big old fire hydrant as they flushed it out. The lady came in and got him. She took him to a room, tucked him into a big old feather bed, pulled the covers up around his neck, kissed him goodnight and turned out the lights. As he lay in the darkness and looked out the window at the snow coming down on that cold night, he thought to himself: John 3:16...I don't understand it but it sure makes a tired boy rested.
The next morning the lady came back up and took him down again to that same big table full of food. After he ate, she took him back to that same big old split bottom rocker in front of the fireplace and picked up a big old Bible.
She sat down in front of him and looked into his young face. 'Do you understand John 3:16?' she asked gently. He replied, 'No, Ma'am, I don't. The first time I ever heard it was last night when the policeman told me to use it,'
She opened the Bible to John 3:16 and began to explain to him about Jesus. Right there, in front of that big old fireplace, he gave his heart and life to Jesus. He sat there and thought: John 3:16 -- don't understand it, but it sure makes a lost boy feel safe.
You know, I have to confess I don't understand it either, how God was willing to send His Son to die for me, and how Jesus would agree to do such a thing. I don't understand the agony of the Father and every angel in heaven as they watchedJesus suffer and die. I don't understand the intense love for ME that kept Jesus on the cross till the end. I don't understand it, but it sure does make life worth living.
John 3:16 For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Sunday, 9 December 2012
Tunduk Melayani Suami
Tuhan membentuk saya dengan bermacam-macam cara dan peristiwa. Salah satunya melalui suami. Dari dulu memang saya pemarah. Jika suami ada salah sedikit, saya mulai cakar dia dan mengamuk. Sekarang, ketika saya ingin marah, saya minta penguasaan diri dari Tuhan. �Tuhan, tolong saya.� Tidak ada cara lain. Dan Tuhan membuat tangan saya tidak bisa bergerak. Tuhan mengajar dengan mengizinkan banyak hal terjadi, agar saya banyak penguasaan diri dan tunduk kepada suami. Dengan melalui perjuangan demi perjuangan dan dengan pertolongan Tuhan, itu pasti bisa.
Tuhan memberikan satu pengertian mengapa istri harus tunduk kepada suami. Ketika seorang istri tunduk kepada suami dan suaminya berlaku semena-mena, maka Tuhan yang akan membela sang istri. Apakah lebih baik membela diri sendiri dan bertengkar atau diam dan Tuhan yang membela? Ketika saya diberi pengertian itu, di dalam segala hal, saya memilih untuk diam. Dan Tuhanlah yang membela saya.
Suatu kali Tuhan mendidik saya ketika kami berada di Spanyol untuk pelayanan pada bulan Desember. Udara di sana dingin sekali, antara 3 sampai minus 5 derajat Celsius. Ketika itu kami berjalan-jalan di pantai melihat kapal-kapal pesiar. Lalu kami mampir ke kafe. Ketika sampai di kafe suami saya berkata, �Sebentar mam, saya mau ke toilet.� Lalu suami ke toilet. Ketika agak lama suami saya tidak keluar-keluar, saya mulai berpikir, �Ada apa ya?�
Saya berkata kepada tuan rumah yang mengundang kami, �Sebentar pak, saya mau lihat dulu suami saya ke toilet.�
Ketika saya akan masuk ke toilet, saya ketuk pintu. �Pap, ada di dalam?� Kata suami saya, �Dorong saja pintunya, mam!� Saya dorong pintunya. Astaga, ternyata saya lihat seluruh lantai dipenuhi kotoran suami saya.
Saya bertanya, �Pap, kenapa bisa begini?�
Dia menjawab, �Gak tahu, begitu masuk sini, saya sudah berak kemana-mana.� Beraknya bukan kotoran keras, tetapi seperti bubur bayi. Padahal toilet di luar negeri, toiletnya bersih dan kering.
Saya lihat suami saya sedang duduk di atas closet. Saya buka celana panjangnya, semuanya terkena kotoran. Bukan hanya celana dalam, tetapi juga celana panjang, ikat pinggang, semuanya terkena kotoran.
Saya keluar dari toilet dan berkata kepada pak Peter, �Pak Peter, bisa minta tolong ke rumah bapak, maaf ambilkan handuk, celana panjang dan celana dalam bapak? Maaf ya merepotkan. Pak Peter, tolong juga carikan gayung di sini atau kalau tidak ada pinjam gelas saja?� Dia membawakan saya gelas dan saya bawa ke toilet.
Tuhan izinkan ini terjadi. Saya pakai jas dan baju berlapis-lapis karena dingin. Saya membuka sarung tangan dan mulai mengepel lantai WC sambil memuji Tuhan, saya mengucap syukur. Seumur hidup saya, baru kali ini saya mengalaminya. Kalau hal ini terjadi, saya menerimanya dengan bersuka dan bersyukur.
Saya mulai mengepel satu arah dahulu supaya suami saya bisa jalan lewat. Saya meminta dia tetap duduk dan mengangkat sepatunya. Saya mencuci sepatunya. Setelah itu saya bukakan celana panjangnya dan celana dalamnya. Saya memandikan suami saya dan membersihkannya. Dan saya katakan kepada suami, �Ayo pakai sandal ini dan keluar toilet.� Saya pinjam satu kursi dari kafe itu, untuk suami saya duduk, tidak pakai celana panjang, tidak pakai celana dalam. Dingin sekali. Tas saya ambil untuk menutupi dia. �Tolong tunggu sampai pak Peter datang.�
Saya cuci celana panjangnya, saya cuci celana dalamnya dan mengepel lantai WC, bukan hanya closetnya saja, tetapi seluruh lantainya. Setelah itu saya menggunakan kertas tissue untuk mengeringkan WC karena harus bersih dan kering.
Ketika WC sudah bersih, Pak Peter datang. Suami saya mengeringkan badang dengan handuk, memakai celana dalam dan celana panjang. Suami saya bersih. Tetapi jas saya dan semua pakaian saya bau karena terkena kotoran juga.
Saya bersyukur saja kepada Tuhan karena Dia izinkan satu cobaan untuk saya sehingga saya belajar menghadapi dan mengurus suami yang buang air besar berceceran. Saya melakukannya dengan penuh ketulusan.
Ketika kami masuk mobil, mobil tuan rumah, mobil mewah, saya berkata kepada pemiliknya, �Maaf ya pak, jas saya ini masih bau.� Dia berkata, �Gak apa-apa, bu. Nanti mobil ini diberi pewangi saja. Nanti ibu ganti jas sesampai di rumah ya.�
Itulah kehidupan sebuah bejana yang terus dibentuk Tuhan. Saya bukan hanya bisa bicara atau mengkhotbahkan soal tunduk dan melayani suami, tetapi Tuhan izinkan saya melakukannya terlebih dahulu.
Suatu ketika di Banjarmasin, suami saya ada masalah dengan perutnya. Untuk jangka waktu enam bulan, setiap malam suami saya buang air besar di tempat tidur. Dari tempat tidur sampai ke closet, berceceran kotorannya. Hampir setiap malam atau seminggu dua kali, saya harus ganti seprei dan bed cover. Semua itu saya yang mencuci karena pada waktu itu kami belum ada suster. Sambil mencuci kotorannya, saya memuji Tuhan. Pernah, di suatu malam saya harus mencuci dan membereskan kotoran itu, padahal esok pagi-paginya saya harus membawakan Firman Tuhan. Sebagai tanah liat, saya siap dibentuk oleh penjunan-Nya, yaitu Tuhan Yesus.
Catatan: Kisah di atas diambil dari Buku "Barometer Tuhan" yang ditulis oleh Ibu Lidya Dewi Yana, mantan pengusaha sukses di Banjarmasin yang kemudian melayani sepenuh waktu bagi Tuhan bersama suami dan anak-anaknya.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Thursday, 6 December 2012
Rahasia Sukses Agnes Monica
Siapa tak kenal Agnes Monica, dara cantik asal Indonesia. Karirnya terus menanjak sejak ia masih menjadi penyanyi cilik. Kini ia sudah dewasa, beberapa penghargaan bergengsi Tanah Air, Asia sampai internasional pun sudah pernah disabetnya.
Tawaran tidak pernah sepi, wajahnya selalu menghiasi layar kaca, baik untuk iklan maupun tampil menyanyi beberapa televisi swasta. Kini ia merambah panggung internasional, dan itulah salah satu pencapaian mimpinya.
Bagi Agnes mimpi adalah satu kunci untuk meraih kesuksesan, dan dari mimpi itulah wanita multitalenta ini bisa seperti sekarang, sukses dan dikenal banyak orang. Dalam acara pembukaan ICPD Global Youth Forum di Nusa Dua, Bali, yang diselenggarakan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) (4/12) Agnes berbagi �resep� suksesnya.
Karir Agnes dimulai sejak usianya 6 tahun. Menurut pengakuan Agnes tanpa mimpi baginya mustahil ia bisa seperti sekarang ini. Dara kelahiran Jakarta 1 Juli 1986 ini mengungkapkan, dirinya bermimpi ingin mengembangkan karir sampai ke internasional saat banyak media mulai bertanya apa pencapaian dalam karirnya.
�Saya mau go internasonal� jawab Agnes.
Meskipun dalam benaknya ia sadar akan banyak orang menggunjingkannya, tapi inilah pilihan Agnes dan ia pun berhasil membuktikan. �Banyak yang bilang saya arogan karena saya menyatakan apa yang saya inginkan� paparnya di hadapan 600 wakil kaum muda dari sejumlah negara.
Tak sekedar bermimpi, Agnes pun menyusun strategi untuk menggapai mimpinya. Saat itu ia melirik seseorang yang bisa membantunya meraih mimpi. Timbaland, salah satu pencipta lagu asal Amerika Serikat, yang juga menjadi produser para penyanyi dunia. Beyonce, Jay-Z dan Justin Timberlake merupakan beberapa penyanyi terkenal dunia asuhan Timbaland.
Agnes mengaku fokus dalam pencapaiannya pada tahun 2010, dan bertapa ia bahagia, pasalnya pada tahun 2012 ia berhasil bekerjasama dengan Timbaland.
Agnes berhasil mewujudkan mimpi, karena menurutnya tanpa mimpi, keyakinan dan kerja keras semua akan sia-sia. Mengutip dari beberapa orang terkenal dunia saat meraih mimpi, Agnes siap untuk pencapaian karirnya. � Pada 1983, Martin Luther King mengatakan, �I have a dream�, dan pada tahun 2007 Barack Obama mengatakan, �Yes, I can!�. Jadi bermimpilah dan yakinlah,� tegas Agnes.
Sumber: http://kabarinews.com/resep-sukses-agnes-monica/50722
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Jin Ji Du Li
Ini adalah tip latihan kesehatan yang sangat sederhana. Coba berdiri di atas satu kaki, boleh kanan atau kiri, lalu tutup mata anda rapat-rapat. Mula-mula, boleh berdiri di atas satu kaki dengan mata terbuka, lalu latih dengan mata tertutup sedikit dan akhirnya coba mata anda tertutup rapat. Meskipun nampaknya sederhana, hal ini akan sukar anda lakukan lebih dari 10 detik. Jika anda mampu bertahan dalam posisi ini hingga 1 menit, berarti kesehatan anda masih prima. Lakukan latihan ini tiap hari, sehingga anda sehat, bebas dari penyakit darah tinggi, diabetes, sakit usus dan leher, dan mencegah anda terhadap pikun. Penjelasan lebih lanjut ada di naskah di bawah ini dalam bahasa Inggris. Jangan lakukan latihan ini pada orang yang berusia 70 tahun ke atas. Selamat mencoba!
******
FOR BETTER HEALTH�� "Jin Ji Du Li" EXERCISE
SIMPLE, BUT EFFECTIVE EXERCISE
The essence of the exercise is that your "Eyes Must be Closed" when you are doing this exercise. You must practise the "Jin Ji Du Li" exercise with the eyes closed.
This exercise was so simple and amazing that I thought I had to share it here. Here is the exercise:
Stand on one leg while your eyes are closed. That is all. Just try it right now, stop reading and stand up, close your eyes and try standing on one foot. If you are not able to stand for less than 10 seconds, it means that your body has degenerated to 60 to 70 years old level. In other words, you may be only 40 years old, but your body has aged a lot faster. I myself & my husband tried this exercise when I read the mail. I thought �No, big deal, I�m sure we all can do this easily�. I was fooling myself, I�m glad I tried it because I discovered much to my surprise that while both of us could stand easily on one foot with our eyes open, trying the same thing with our eyes closed was another story! We just couldn�t keep our balance for more than two to three seconds before we started wobbling and hopping around.
You do not need to lift your leg high. If your internal organs are out of sync, even lifting your leg this bit will make you wobble.These Chinese are really very advanced in their knowledge of the human body. It was very heartening to know that frequent and regular practice can help you recover your sense of balance. In fact Chinese specialists suggest daily practice of Jin Ji Du Li for 1 minute, this helps prevent dementia/ FORGETFULNESS.You can try slightly closing both eyes while practicing Jin Ji Du Li, instead of completely closing them; in fact this is what the health specialist Zhong Li Ba Ren recommends.
Daily practice of Jin Ji Du Li, can help in healing many illnesses or diseases like :
Hypertension,
High Blood Sugar or diabetes,
Neck and Spinal diseases,
it can also prevent you from getting dementia.
Zhong Li Ba Ren has written a book titled "Self Help is Better than Seeking Doctors' Help", which is a bestselling book that has been the best seller health book in China since it was first published last year. Its success can be measured by the fact that it has been reprinted 12 times within 6 months, with more than 1 million copies sold. The book is a hot seller because is it teaches many simple practical health tips.It is said that according to the understanding of Chinese physicians, diseases appear in the body because the co-ordination between the various internal organs encounter problems and that causes the body to lose its balance. Jin Ji Du Li can readjust this inter-relationship of the organs and how they function with each other. Zhong Li Ba Ren stated that many people can't stand on one foot with their eyes closed for even 5 seconds, but later on as they practice it daily, are able to stand for more than 2 minutes.
As you gain ability to stand for longer time, the feeling of "head heavy, light feet� disappears. As benefits or practicing Jin Ji Du Li, you will experience that the quality of sleep improves, the mind clears up and memory improves significantly. Most importantly if you can practice Jin Ji Du Li with your eyes closed for 1 minute every day, you will not get dementia.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
******
FOR BETTER HEALTH�� "Jin Ji Du Li" EXERCISE
SIMPLE, BUT EFFECTIVE EXERCISE
The essence of the exercise is that your "Eyes Must be Closed" when you are doing this exercise. You must practise the "Jin Ji Du Li" exercise with the eyes closed.
This exercise was so simple and amazing that I thought I had to share it here. Here is the exercise:
Stand on one leg while your eyes are closed. That is all. Just try it right now, stop reading and stand up, close your eyes and try standing on one foot. If you are not able to stand for less than 10 seconds, it means that your body has degenerated to 60 to 70 years old level. In other words, you may be only 40 years old, but your body has aged a lot faster. I myself & my husband tried this exercise when I read the mail. I thought �No, big deal, I�m sure we all can do this easily�. I was fooling myself, I�m glad I tried it because I discovered much to my surprise that while both of us could stand easily on one foot with our eyes open, trying the same thing with our eyes closed was another story! We just couldn�t keep our balance for more than two to three seconds before we started wobbling and hopping around.
You do not need to lift your leg high. If your internal organs are out of sync, even lifting your leg this bit will make you wobble.These Chinese are really very advanced in their knowledge of the human body. It was very heartening to know that frequent and regular practice can help you recover your sense of balance. In fact Chinese specialists suggest daily practice of Jin Ji Du Li for 1 minute, this helps prevent dementia/ FORGETFULNESS.You can try slightly closing both eyes while practicing Jin Ji Du Li, instead of completely closing them; in fact this is what the health specialist Zhong Li Ba Ren recommends.
Daily practice of Jin Ji Du Li, can help in healing many illnesses or diseases like :
Hypertension,
High Blood Sugar or diabetes,
Neck and Spinal diseases,
it can also prevent you from getting dementia.
Zhong Li Ba Ren has written a book titled "Self Help is Better than Seeking Doctors' Help", which is a bestselling book that has been the best seller health book in China since it was first published last year. Its success can be measured by the fact that it has been reprinted 12 times within 6 months, with more than 1 million copies sold. The book is a hot seller because is it teaches many simple practical health tips.It is said that according to the understanding of Chinese physicians, diseases appear in the body because the co-ordination between the various internal organs encounter problems and that causes the body to lose its balance. Jin Ji Du Li can readjust this inter-relationship of the organs and how they function with each other. Zhong Li Ba Ren stated that many people can't stand on one foot with their eyes closed for even 5 seconds, but later on as they practice it daily, are able to stand for more than 2 minutes.
As you gain ability to stand for longer time, the feeling of "head heavy, light feet� disappears. As benefits or practicing Jin Ji Du Li, you will experience that the quality of sleep improves, the mind clears up and memory improves significantly. Most importantly if you can practice Jin Ji Du Li with your eyes closed for 1 minute every day, you will not get dementia.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Wednesday, 28 November 2012
The Touching Story of Dr. Richard Teo Keng Siang

Inilah kesaksian Dr. Richard Teo Keng Siang dari SIngapura:
Kesaksian ini merupakan transkrip dari rekaman di Persekutuan Dokter Gigi Kristen pada tanggal 24 November 2011, yaitu delapan bulan setelah Richard didiagnosis terkena kanker paru-paru stadium 4B. Richard ingin membagi kesaksiannya dengan anda. Kami melakukan hal ini untuk melanjutkan karyanya. Silakan baca dan bagikan kepada teman-teman atau anggota keluarga yang lain untuk mendapatkan manfaat dan berkat dari kesaksian ini.
Berikut ini adalah tulisan yang dibuat dari pembicaraan Dr. Richard Teo, milyuner dan ahli bedah kecantikan yang berusia 40 tahun dan menderita kanker paru-paru stadium 4, yang membagikan kesaksiannya di Persekutuan Dokter Gigi Kristen. Ia sangat senang membagikannya dengan anda juga.
Latar Belakang
Hai, selamat pagi bagi kalian semua. Suara saya agak serak karena habis dikemoterapi, jadi mohon dimaklumi. Saya ingin memperkenalkan diri saya, nama saya Richard. Saya adalah teman Danny, yang mengundang saya ke sini.
Saya ingin mulai katakan bahwa saya adalah produk masyarakat masa kini. Perlu saya katakan sebelumnya bahwa media mempengaruhi kita semua. Jadi, saya adalah produk masa kini yang digambarkan media. Sejak muda, saya selalu di bawah pengaruh dan kesan yang menyatakan bahwa untuk menjadi bahagia adalah dengan menjadi sukses. Dan untuk menjadi sukses adalah dengan cara menjadi kaya. Maka saya menjalani kehidupan sesuai moto ini.
Saya berasal dari keluarga yang termasuk miskin. Pada waktu itu, saya harus bersaing keras, apakah di bidang olah raga, pelajaran sekolah, dan kepemimpinan. Saya menginginkan keberhasilan di semua bidang itu. Saya sudah mencapainya, tetapi pada akhirnya saya menyadari bahwa ujung-ujungnya adalah soal uang.
Oleh karena itu pada tahun-tahun terakhir, saya menjadi seorang trainee di bidang penyakit mata, tetapi saya menjadi tidak sabar karena teman-teman saya sudah buka praktek dokter swasta yang menghasilkan banyak uang. Begitulah saya, terpuruk di dalam pelatihan. Maka saya berkata, �Cukuplah sudah, ini akan makan waktu banyak.� Pada waktu itu, ada lonjakan di bidang dokter kecantikan. Pasti anda tahu bahwa bidang kedokteran kecantikan mengalami puncak kejayaan pada beberapa tahun belakangan ini, dan saya melihat banyak uang di situ. Oleh karena itu saya mengatakan, �Lupakan saja soal keahlian dokter mata itu, saya akan melakukan praktik dokter kecantikan. Itulah yang saya lakukan."
Kenyataannya adalah tidak ada dokter umum rata-rata yang menjadi hebat di lingkungan sekitar kita. Bukan mereka. Orang mengelu-elukan selebriti dan politisi yang kaya, orang-orang yang terkenal dan kaya raya. Maka saya ingin menjadi salah satu di antara mereka. Saya langsung terjun di bidang kedokteran kecantikan. Orang tidak akan sudi membayar mahal ketika saya menjadi dokter pada waktu dulu. Jika diminta bayar lebih dari SGD 30, mereka akan protes dengan berkata, �Wah dokter ini mahal banget!� Mereka akan ribut dan tidak senang. Tetapi orang-orang yang sama ini akan sudi membayar SGD 10,000 untuk penyedotan lemak. Maka saya katakan, �Sudahlah, mari kita berhenti menolong orang sakit, saya akan menjadi ahli kecantikan, yaitu dokter ahli kecantikan."
Dan itulah yang saya lakukan: penyedotan lemak, pembesaran payudara, pembedahan kelopak mata agar tidak sipit, sebutlah apa saja yang serupa itu, kami melakukannya. Praktik ini menghasilkan banyak uang. Klinik saya, ketika baru mulai, orang menunggu 1 minggu, kemudian 1 bulan, menjadi 2 bulan, lalu mereka harus menunggu 3 bulan. Ada banyak permintaan sehingga orang-orang mengantri untuk ditangani kecantikannya. Ah, wanita-wanita yang mengagung-agungkan penampilan, kehidupan yang mewah!
Maka klinik saya berkembang pesat. Saya begitu sibuk, mulai dari mempekerjakan 1 orang dokter, kemudian menjadi 2 dokter, lalu 3, kemudian 4 dokter dan terus berlanjut. Tidak pernah cukup. Saya ingin lebih banyak, lebih banyak, dan tak ada habisnya. Kemudian saya juga membuka praktik di Indonesia untuk menarik para isteri-isteri di Indonesia. Kami membuka kantor perwakilan, membentuk satu tim di sana agar menarik lebih banyak pasien dari Indonesia untuk datang.
Begitulah, semuanya berjalan baik sekali. Sampai suatu saat tibalah waktu saya.
Sekitar bulan Februari tahun 2011, saya katakan, �OK, saya sudah punya banyak uang, saatnya untuk memiliki mobil Ferrari pertama saya.� Saya siap membayar mobil itu. Datanglah mobil Ferrari saya! Saya juga mencari tanah untuk dibeli bersama teman-teman saya. Saya punya teman, seorang bankir, yang berpenghasilan SGD 5 juta per tahun. Maka saya pikir, �Ayo, kita kerjasama. Mari kita beli tanah dan bangun rumah-rumah kita.�
Saya berada di puncak kejayaan, siap-siap untuk menikmati. Pada saat yang sama, teman saya Danny sedang mengalami kebangunan rohani. Mereka, teman-teman dekat saya, kembali ke gereja. Mereka berkata, �Ayo, Richard, bergabunglah dengan kami, kembalilah ke gereja.�
Saya sudah menjadi orang Kristen selama 20 tahun, saya dibaptis 20 tahun lalu, tetapi hal itu terjadi karena saya ikut-ikutan saja menjadi orang Kristen. Pada waktu itu semua teman-teman saya menjadi orang Kristen. Saya dibaptis karena ikut-ikutan, sehingga kalau saya mengisi formulir saya dapat mengisi �Kristen� di situ, supaya saya merasa nyaman. Sesungguhnya, saya tidak punya Alkitab, dan saya tidak tahu Alkitab itu isinya apa.
Saya pergi ke gereja hanya sebentar, setelah beberapa lama, saya menjadi bosan. Saya katakan, �Lebih enak pergi ke NUS (Universitas Nasional Singapura), dan berhenti ke gereja. Saya mendapatkan lebih banyak untuk dikejar di NUS: cewek-cewek, pelajaran kuliah, olah raga dan lain-lain. Saya mendapatkan itu semua tanpa Tuhan, sehingga buat apa Tuhan? Saya sendiri dapat mencapai segalanya tanpa Tuhan.
Dalam keangkuhan saya, saya katakan kepada mereka, �Tahu tidak? Coba katakan kepada pendetamu untuk mengganti jam ibadah menjadi jam 2 siang, maka saya mungkin akan datang ke gereja.� Betapa sombongnya saya! Dan saya katakan satu pernyataan lagi, tanpa saya sesali perkataan itu, saya katakan kepada Danny dan teman-teman saya yang lain, �Jika Tuhan sungguh-sungguh ingin saya kembali datang ke gereja, Dia harus memberikan satu tanda.� Astaga, tiga minggu kemudian, saya kembali ke gereja.
Diagnosis
Pada bulan Maret 2011, tanpa diduga, pada waktu itu saya masih suka keluyuran karena saya tergila-gila pada gym dan selalu latihan gym, lari, atau berenang enam hari seminggu. Saya merasa sakit punggung dan itulah yang saya rasakan, tapi keadaan itu berlangsung terus. Oleh karena itu saya memeriksakan diri dengan MRI. Pada hari sebelum saya di-scan, saya masih pergi ke gym, mengangkat beban berat, jongkok bangun. Pada keesokan harinya, yaitu pada hari scan MRI, mereka menemukan bahwa setengah tulang belakang saya kosong. Saya bertanya, �Wah, ada apa?�
Pada keesokan harinya saya di-scan PET, yaitu teknologi deteksi kanker yang paling canggih saat ini, dan mereka menemukan bahwa saya telah terkena kanker paru-paru mematikan, stadium 4B. Kanker itu telah menyebar ke otak, separuh tulang belakang, dan seluruh paru-paru saya sudah dipenuhi dengan tumor. Saya hanya dapat katakan, �Mana mungkin. Saya baru saja dari gym kemarin malam, apa yang terjadi?� Saya yakin anda tahu bagaimana perasaan saya � meskipun saya tidak yakin apakah anda sungguh-sungguh mengerti perasaan saya. Baru saja saya ada di puncak, keesokan harinya kabar buruk itu datang dan saya sungguh-sungguh terpuruk. Dunia saya jungkir balik.
Saya tidak dapat menerima kenyataan itu. Saya mempunyai seratusan saudara dari pihak ayah dan ibu. Dari seratus saudara itu tidak ada seorangpun yang terkena kanker. Bagi saya, dalam pikiran saya, saya memiliki gen yang baik. Saya seharusnya tidak mendapatkan penyakit mematikan ini. Beberapa diantara saudara saya adalah perokok berat, tetapi kenapa saya yang terkena kanker paru-paru? Saya menyangkali kenyataan ini.
Pertemuan dengan Tuhan
Oleh karena itu keesokan harinya, saya masih tidak menerima apa yang sedang terjadi. Saat itu saya sedang terbaring di meja operasi untuk di-biopsy untuk pemeriksaan histologi. Setelah selesai di-biopsy saya masih berbaring di ruangan operasi. Para dokter dan perawat sudah meninggalkan saya setelah menyuruh saya menunggu selama 15 menit untuk pemeriksaan rongent, yaitu untuk memastikan tidak ada pnemotorax sebagai komplikasinya.
Di sanalah saya terbaring di meja operasi, memandang dengan tatapan kosong ke langit-langit di dalam ruangan operasi yang dingin dan sepi. Tiba-tiba saya mendengar ada suara di dalam hati saya. Suara itu bukan datang dari luar. Terdengar di dalam diri saya. Suara kecil sayup-sayup ini tidak pernah terdengar sebelumnya. Suara itu dengan jelas berkata, �Hal ini terjadi kepadamu, pada saat kamu berada di puncak, karena itulah satu-satunya cara supaya kamu dapat mengerti.�
Saya berkata, �Wah, dari mana suara itu datangnya?� Anda tahu, ketika anda berkata-kata kepada diri sendiri, anda akan katakan, �OK, kapan saya harus meninggalkan tempat ini? Dimana saya akan makan malam setelah ini?� Anda akan berkata dengan kata ganti orang pertama. Anda tidak akan katakan kepada diri sendiri, �Kemana kamu harus pergi sesudah ini?� Sedangkan suara yang datang kepada saya berbicara sebagai pihak ketiga. Suara itu berkata, �Hal ini harus terjadi KEPADAMU, pada saat KAMU berada di puncak, karena inilah cara satu-satunya supaya KAMU dapat mengerti.� Pada saat itu, emosi saya meledak dan hati saya hancur dan saya menangis, sendirian di sana. Dan kemudian saya tahu, akhirnya, apa artinya untuk mengerti bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk mengerti.
Karena saya telah begitu menyombongkan diri saya sepanjang hidup saya. Saya tidak pernah merasa membutuhkan orang lain. Saya dikaruniai talenta dan harta benda yang saya peroleh sendiri, buat apa saya perlu orang lain lagi? Saya merasa puas dengan diri saya sendiri sehingga tidak ada cara apapun bagi saya untuk mencari Tuhan.
Sesungguhnya, andaikan saja saya didiagnosa dengan sakit kanker stadium 1 atau 2, saya tentu saja akan sibuk pergi kesana kemari mencari ahli bedah paru-paru terbaik, sehingga sebagian paru-paru itu dapat dibuang dengan cara lobectomy, dan disertai dengan perawatan kemoterapi untuk pencegahan penyebarannya. Kemungkinan untuk sembuhnya sangat tinggi. Siapa pula yang perlu Allah? Tetapi saat ini saya sudah terkena stadium 4B. Tak ada seorangpun yang dapat menolong, hanya Allah.
Serangkaian kejadian terjadi setelah itu. Saya masih tidak percaya akan suara batin itu, sehingga saya tidak percaya, tidak berdoa, dan tidak merespon apapun. Tidak sama sekali. Bagi saya, mungkin saja suara itu kebetulan atau mungkin saja suara itu suara saya sendiri. Saya tidak percaya akan suara itu.
Sesudah itu saya dipersiapkan untuk mendapatkan kemoterapi. Saya mulai diterapi radiasi otak seluruhnya, selama 2-3 minggu. Sementara itu itu mereka mempersiapkan saya untuk menerima kemoterapi, diberi suplemen dan lain-olain. Salah satu obat yang dipakai untuk kemoterapi adalah Zometa. Zometa ini dipakai untuk memperkuat tulang. Sesudah sumsum tulang belakang saya dikeluarkan dari sel-sel kanker, maka tulang belakang itu akan kosong, sehingga saya perlu Zometa untuk memperkuat tulang belakang untuk menghindari dari penciutan tulang. Celakanya, salah satu efek samping Zometa adalah bahwa zat itu dapat menyebabkan kematian tulang rahang (osteonecresis), sehingga saya harus mencabut gigi bungsu saya. Bertahun-tahun lalu gigi bungsu saya di sebelah atas sudah dicabut karena saat itu gigi bungsu atas menyebabkan sakit. Karena gigi bungsu bawah tidak menyusahkan saya, maka saya relakan saja gigi bungsu bawah itu dicabut. Oleh karena itu Danny, dokter gigi teman saya, mencabut gigi bungsu itu.
Di sanalah saya terbaring di kursi dokter gigi, bertanya-tanya kepada diri sendiri, menderita semua efek samping radioterapi, dan sekarang saya harus melewati operasi pencabutan gigi bungsu saya. Sepertinya saya belum cukup dibiarkan menderita! Saya tanyakan kepada Danny, �Hei bro, apakah ada cara lain? Apakah saya bisa lepas dari semua ini?� Ia katakan, �Ya, kamu bisa berdoa.�
Saya jawab, �Apa ruginya? Ok lah, saya berdoa!� Maka kami berdoa. Dan saya difoto rongent gigi dulu setelah itu. Semuanya ada di sana, semua peralatan dan semuanya. Tetapi lihatlah, hasil rongent menyatakan bahwa tidak ada gigi bungsu di rahang bawah saya. Saya tahu bahwa kebanyakan orang memiliki 4 gigi bungsu, mungkin beberapa orang tidak mempunyai satupun, tetapi hilangnya 1 atau gigi bungsu, setahu saya, saya tidak yakin, hal itu jarang terjadi.
Saya masih berkata, �Ah, peduli amat!� Bagi saya, selama saya tidak perlu mencabut gigi itu, saya senang saja. Pada saat itu saya masih tidak percaya akan kuasa doa. Mungkin hal itu hanya kebetulan, apa sih artinya?
Saya melanjutkan pemeriksaan dengan dokter spesialis kanker, bertanya kepadanya, �Berapa lama umur saya?� Dia menjawab dengan enteng, tidak lebih dari enam bulan. �Walaupun sudah dikemoterapi?� Jika tanpa kemoterapi, hanya 3-4 bulan saja.
Saya tidak dapat mencerna hal itu. Sangat sulit menerima keadaan ini. Meskipun saya telah mendapatkan radioterapi, saya bergumul setiap hari, khususnya ketika saya bangun tidur, saya ingin keadaan ini hanya mimpi buruk saja, sehingga saya harapkan sesudah saya bangun tidur semua itu sirna.
Ketika saya bergumul, hari demi hari, saya semakin depresi, suatu gejala yang umum akibat penyangkalan diri, depresi bla bla bla yang harus orang lalui. Namun untuk satu alasan, saya tidak tahu kenapa, pada suatu hari yang khusus pada waktu itu saya harus menemui ahli kanker. Pada sekitar jam 2 siang, saya merasakan perasaan damai dan kelegaan yang mendadak, bahkan sebenarnya sedikit perasaan bahagia. Perasaan itu mengalir begitu saja. Tanpa ada alasan, perasaan itu datang sekitar jam 2 siang, pada waktu saya bersiap-siap akan pergi menemui dokter ahli kanker saya. Oleh karena itu saya memberitahu teman-teman saya, �Bro, saya baru saja merasa enak tiba-tiba! Saya tidak tahu kenapa, tapi perasaan itu datang begitu saja!�
Beberapa hari atau beberapa minggu kemudian saya baru diberitahu Danny bahwa ia telah berpuasa selama dua hari bagi saya, dan puasanya berakhir sekitar pukul dua siang, sehingga saya merasakan sensasi kebahagian tanpa alasan jelas. Dan saya tidak mengetahui bahwa dia berpuasa bagi saya. Setelah dia berpuasa, saya merasakan sensasinya.
Wah, sepertinya hal itu masih kebetulan deh. Saya mulai percaya sedikit, tetapi masih belum yakin benar. Ketika hari-hari berlalu, saya menyelesaikan radioterapi, sekitar dua minggu lebih. Setelah itu saya harus bersiap untuk kemoterapi, sehingga saya diberi kesempatan istirahat beberapa hari.
Lihatlah, kemungkinan hidup orang-orang terkena kanker paru-paru. Kanker paru-paru memiliki tingkat kematian tertinggi. Jika anda menambahkan tingkat kematian akibat kanker payudara, kanker usus, kanker prostat para penderita pria di Singapura dan digabungkan menjadi satu, semuanya itu tidak akan mengalahkan tingkat kematian kanker paru-paru. Hal ini terjadi karena, anda bisa membedah prostat, usus, ataupun payudara, tetapi anda tidak dapat membedah untuk menghilangkan paru-paru anda.
Memang ada 10% penderita kanker paru-paru yang dapat bertahan karena beberapa alasan tertentu, karena mereka mengalami mutasi spesifik, yang disebut mutasi EFGR. Dan mutasi itu terjadi hanya 90% di antara para wanita Asia yang tidak pernah merokok seumur hidup mereka. Bagi saya, kesempatan mutasi itu tidak besar, karena pertama saya adalah seorang laki-laki dan kedua saya adalah perokok demi pergaulan. Saya merokok satu batang sehari setelah makan malam, atau pada waktu akhir pekan ketika teman-teman menawari rokok kepada saya. Saya ini hanya perokok ringan, namun dokter ahli kanker saya mengatakan bahwa kecil kemungkinan mutasi ini terjadi pada saya.
Kemungkinan saya mengalami mutasi ini sekitar 3-4%. Itulah sebabnya saya sangat dianjurkan untuk mendapatkan kemo. Melalui doa-doa yang sungguh-sungguh dari teman-teman seperti Danny dan orang-orang lain yang tidak saya kenal, ternyata selama saya menantikan kemo, hasilnya saya mendapatkan positif EGFR. Saya katakan, �Wah, kabar baik nih!� Saya senang karena saya tidak perlu melakukan kemo pada waktu itu dan saya bisa diobati dengan tablet minum untuk mengendalikan penyakit ini.
Sesudah dan Sebelum
Dalam foto paru-paru saya terlihat titik-titk gelap. Setiap titik itu adalah tumor. Di sana ada penyebaran tumor juga (metastasis). Tumor saya ada di kedua paru-paru. Ada ribuan tumor di sana. Itulah sebabnya ahli kanker saya meramalkan, paling lama saya bertahan 3-4 bulan. Karena mutasi EGFR ini, maka saya mendapatkan pengobatan tablet minum. Setelah dua bulan perawatan, saya melihat kemajuan. Saya masih katakan, �Ah, karena obatnya bagus.� Saya tetap belum percaya kepada Tuhan. Well, teman-teman saya masih berdoa bagi saya dan tanda-tanda tumor mulai turun, 90% tumor itu tersapu hilang selama beberapa bulan kemudian.
Anda tahu, bagi orang-orang yang mengetahui kedokteran, anda tahu angka-angka statistik. Bertahan hidup satu tahun atau dua tahun, dan pengetahuan ini tidak enak. Karena anda tahu bahwa sel-sel kanker itu tidak stabil, mereka selalu bermutasi. Mereka bisa mengalahkan dan tahan terhadap pengobatan, dan akhirnya anda kehabisan jenis obat yang dapat mengatasi kanker itu.
Oleh karena itu hidup seperti ini merupakan pergulatan mental yang sangat berat, siksaan yang berat. Menderita kanker bukan hanya persoalan fisik, tetapi ada siksaan mental yang berat. Bagaimana anda bisa hidup tanpa harapan? Bagaimana anda hidup tanpa dapat merencanakan untuk tahun-tahun ke depan? Para ahli kanker hanya bisa memastikan umur penderita sampai 1 atau 2 bulan ke depan. Saya hanya bisa bergumul untuk dapat hidup selama bulan Maret atau April 2011. Bulan April adalah titik terendah dalam kehidupan saya, saya ada dalam depresi yang paling dalam, berjuang dan bergumul untuk pulih.
Menerima Tuhan dan Damai Sejahtera
Pada hari-hari itu, ketika saya ada di tempat tidur, sedang bergumul pada siang hari, saya bertanya kepada Tuhan, �Kenapa? Kenapa saya harus melewati penderitaan ini? Kenapa saya harus bertahan melalui kesengsaraan ini? Kenapa saya?�
Ketika saya tertidur, dalam keadaan antara mimpi dan sadar, datanglah sebuah penglihatan, yang mengatakan Ibrani 12:7-8.
Perhatikanlah bahwa sampai saat itu, saya tidak pernah membaca Alkitab. Saya tidak tahu apakah itu Ibrani. Saya tidak tahu ada berapa bab dalam kitab Ibrani. Tak tahu apa-apa. Tetapi penglihatan itu mengatakan Ibrani 12:7-8 dengan sangat jelas.
Saya tidak terlalu memikirkannya saat itu. Saya terus tidur saja. Kemudian saya bangun dan berkata, �Apa sih ruginya? Saya akan periksa lah!� Danny sudah membelikan saya sebuah Alkitab, masih baru. Saya katakan, �OK, kita coba ya.� Saya buka bagian Perjanjian Lama. Ibrani itu kedengarannya seperti kuno, seharusnya ada di Perjanjian Lama ya? Saya jelajahi Perjanjian Lama. Tidak ada Ibrani di situ. Saya kecewa.
Kemudian saya berkata, �Mungkin ada di Perjanjian Baru. Mari kita lihat!� Wow, di Perjanjian Baru, ada Ibrani lho! Kitab Ibrani 12:7-8 katakan, "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Dimanakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.�
Saya berkata, �Wah, dari mana kata-kata ini?� Saya merasa merinding di sekujur tubuh saya. Saya katakan lagi, �Mana bisa, ya?� Maksud saya, mana mungkin orang yang tidak pernah membaca Alkitab, mempunyai penglihatan tentang pasal dan ayat tertentu, yang menjawab secara langsung pertanyaan saya?
Saya pikir Allah memanggil saya secara langsung ketika saya terbaring tidur, bergumul dengan penyakit saya, dan bertanya kepada Allah, �Kenapa saya harus menderita? Kenapa saya harus menderita penyakit ini?� Dan Allah berkata, �Tanggunglah penderitaan sebagai hajaran karena Allah memperlakukan kamu sebagai seorang anak.�
Pada saat itu, kemungkinan hal ini terjadi bahkan lebih kecil dari kemungkinan saya mendapatkan mutasi EGFR yang positif. Tidak ada kebetulan, karena di sana ada begitu banyak ribuan atau jutaan ayat di dalam Alkitab, bagaimana saya temukan ayat-ayat Ibrani itu?
Oleh karenanya saya percaya dan berkata, �Engkau menang! Engkau menang, ya Tuhan!�
OK, saya sudah dapat diyakinkan. Dan sejak hari itu seterusnya saya mulai percaya kepada Tuhan saya. Dan saat terakhir saya mendengar suara batin itu adalah pada akhir April 2011. Suara batin di dalam diri saya pada waktu di ruang operasi dan suara pada siang hari itu ketika saya tidur itu sama. Suara itu selanjutnya berkata, �Tolonglah orang-orang lain yang ada dalam penderitaan.�
Suara itu lebih terdengar sebagai sebuah perintah, daripada sekedar pernyataan. Dan begitulah yang saya lakukan dalam perjalanan ini, menolong orang-orang lain dalam penderitaan. Saya menyadari bahwa penderitaan ini bukan hanya masalah kemiskinan. Faktanya, saya pikir banyak orang miskin mungkin lebih berbahagia dibandingkan kita yang ada di sini. Mereka begitu mudah bersyukur dengan apa yang mereka miliki, mereka mungkin sangat bahagia.
Penderitaan dapat terjadi pada orang-orang kaya. Penderitaan itu bisa berupa penderitaan fisik, penderitaan mental, penderitaan sosial dan sebagainya. Selama beberapa bulan ini, saya mulai mengerti apa artinya sukacita sejati itu. Pada waktu lampau, saya menukarkan sukacita sejati itu dengan mengejar harta kekayaan. Saya pikir sukacita sejati itu dapat diperoleh dengan mengejar kekayaan. Mengapa? Selama saya menderita di ranjang kematian saya, saya tidak menemukan sukacita apapun pada segala benda yang saya miliki � Ferrari saya, tanah saya yang akan saya bangun menjadi bungalow dan lain-lain atau pada keberhasilan bisnis saya.
Semua itu memberi kenyamanan yang KOSONG, sukacita KOSONG, tidak ada apa-apa. Apakah anda pikir saya dapat mengandalkan sukacita saya pada sekeping logam dan memberi saya sukacita sejati? Nah, hal itu tidak mungkin terjadi.
Sukacita sejati datangnya dari interaksi dengan orang-orang lain. Dan banyak kali, sukacita itu datang dalam bentuk kesombongan sesaat. Pada waktu lampau, pada saat anda mengejar kekayaan, pada hari Tahun Baru Imlek adalah waktu yang paling tepat untuk mendapatkan sukacita sesaat. Saat itu saya mengendarai Ferrari, berlagak show off, memamerkan mobil mewah saya kepada saudara-saudara, teman-teman, berkeliling ke sana kemari, sambil berpikir bahwa itu adalah sukacita sejati.
Anda mungkin kira bahwa orang-orang yang melihat anda mengendarai Ferrari akan merasa sukacita bersama anda? Apakah saudara-saudara anda berbagi kesenangan bersama anda ketika anda naik Ferrari? Sebenarnya, apa yang anda kerjakan itu hanya menimbulkan irihati, kecemburuan dan bahkan kebencian. Mereka tidak merasa bahagia bersama and, dan apa yang saya rasakan hanyalah kebanggaan sesaat. Wow, saya merasa memiliki sesuatu yang orang lain tidak punya. Dan saya pikir itu adalah sukacita.
Itu sebenarnya adalah kebanggaan sesaat dengan korban orang lain. Itu bukanlah sukacita sejati. Dan saya juga tidak menemukan sukacita apapun dengan semua itu di ranjang kematian saya. Saya menemukan sukacita sejati dari interaksi. Selama beberapa bulan terakhir ini saya demikian terpuruk. Interaksi dengan orang-orang yang saya kasihi, dengan teman-teman saya, saudara-saudara seiman dalam Kristus, saudari-saudari dalam Kristus, dan dengan merekalah saya mampu dimotivasikan, mampu diangkat. Dengan membagikan dukacita dan kebahagian anda, itulah sukacita sejati.
Dan tahukan apa yang membuat anda tersenyum? Sukacita sejati datangnya dari menolong orang-orang lain yang ada dalam penderitaan, dan karena anda sudah mengalami hal ini, anda tahu apa itu penderitaan. Sesungguhnya, ada beberapa pasien kanker yang sering bercerita kepada saya bahwa ada orang-orang yang dapat kepada mereka dan memberitahu, �Tetaplah bersikap positif, tetaplah positif.� Yah, memang benar. Kalian mencoba berada seperti saya dan menganjurkan saya untuk positif tetapi kalian tidak tahu apa yang kalian katakan!
Namun saya punya hak. Saya sudah mengalami apa yang mereka derita. Maka ketika saya menemui mereka, berbagi penderitaan dengan mereka, saya menguatkan mereka. Saya tahu karena saya sudah mengalaminya, lebih mudah dan lebih pas saya berbicara dengan mereka.
Dan yang paling penting, saya pikir sukacita sejati datangnya dari pengenalan pribadi akan Allah. Bukan hanya sekedar tahu Allah. Maksud saya, anda dapat membaca Alkitab dan mengetahui tentang Allah, tetapi mengenal Allah secara pribadi, mempunyai hubungan pribadi dengan Allah, itulah yang paling penting. Itulah yang saya pelajari.
Sebagai kesimpulan, saya katakan bahwa semakin dini kita menetapkan prioritas-prioritas dalam kehidupan kita, semakin baik hal itu. Janganlah ikuti seperti saya � saya telah salah jalan. Saya harus mempelajarinya dengan cara yang suli8t. Saya harus kembali kepada Allah untuk berterima kasih kepada-Nya atas kesempatan ini karena saya telah mengalami tiga kecelakaan besar pada masa lalu saya: 3 kecelakaan mobil balap. Saya suka balap dan ngebut, tetapi agaknya saya selalu selamat keluar dari kecelakaan itu, walaupun mobilnya sudah terbalik. Walaupun saya dibaptis, itu hanyalah pertunjukan belaka, namun kenyataan bahwa hal ini terjadi, hal itu memberi saya kesempatan untuk kembali kepada Allah.
Beberapa hal yang saya pelajari:
1.Percayalah kepada Tuhan Allahmu dengan segenap hati � ini begitu penting.
2. Kasihilah dan layanilah orang-orang lain, bukan hanya diri kita sendiri.
Tidak ada salahnya menjadi kaya atau memiliki kekayaan. Tidak salah karena Allah telah memberikan berkat-Nya. Banyak orang diberkati dengan kekayaan, tetapi masalahnya saya pikir bahwa banyak di antara kita tidak sanggup menanganinya. Makin banyak kita memiliki harta, makin banyak kita mengingini. Saya sudah mengalaminya, sehingga semakin dalam kita menggali harta, semakin dalam kita terjerumus ke dalamnya, sehingga kita menyembah kekayaan dan kehilangan fokus penyembahan yang benar. Bukannya menyembah Allah, kita menyembah kekayaan. Itulah kecenderungan manusia. Sukarlah keluar dari keadaan itu.
Kita semua yang ada disini adalah para profesional, dan ketika kita buka praktik dokter swasta, kita mulai menimbun kekayaan. Menurut saya, ketika kalian mulai mendapatkan dan menimbun harta kekayaan dan ketika kesempatan itu datang, ingatlah bahwa semua harta kekayaan itu bukanlah milik kita. Kita tidak sungguh-sungguh memilikinya atau mempunyai hak atas harta kekayaan itu. Semua itu adalah pemberian Allah kepada kita. Ingatlah bahwa lebih penting memperluas kerajaan-Nya daripada memperluas kerajaan kita sendiri.
Saya kira saya sudah menyampaikan semuanya, dan saya tahu bahwa kekayaan tanpa Allah itu sia-sia. Lebih penting bagi anda untuk mengumpulkan harta di sorga. Senang sekali berbagi dan terima kasih.
Catatan: Dr Richard Teo akhirnya meninggal tanggal 18 Oktober 2012 di Singapura.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Monday, 8 October 2012
Setiap Langkah Adalah Anugerah
Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah dilupakannya, bernama Harry yang dikirim untuk menjemput profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor.
Sumber: BBM dari seorang teman.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian mengangkat seorang anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dan menunjukkan arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.
�Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?� tanya sang profesor.
�Oh,� kata Harry, �selama perang, saya kira.�
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau,Dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
�Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah,� katanya. �Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.�
Kelimpahan hidup tidak dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas dan meninggalkan jejak kaki yg berarti bagi orang lain.
Sumber: BBM dari seorang teman.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian
Thursday, 4 October 2012
The Fastest Way to Happiness and Joy
By
JMG
22:00
Arti Hidup - Meaningful Life, Kebahagiaan - Happiness, Rahasia Sukses - Success Secrets
Cara Paling Cepat untuk Berbahagia dan Bersuka Cita: Menemukan Cara untuk Melayani
Pada tahun 2004 yang lalu saya mendapat penghargaan dari Academy of Achievement karena saya memberikan sumbangsih penting bagi dunia. Salah satu penerima penghargaan lain pada acara itu adalah Ken Behring, penulis buku "Road to Purpose: One Man's Journey Bringing Hope to Millions and Finding Purpose Along the Way." Ia mempunyai kekayaan sekitar USD 500 juta. Selama pidatonya, ia menceritakan kepada kami bahwa hidupnya melewati empat tahap.
Tahap pertama adalah berkaitan dengan "Benda-benda yang Dimiliki". Ia pikir jika ia telah memiliki benda-benda yang dimiliki, ia akan berbahagia. Maka ia membeli banyak rumah, banyak mobil, kapal pesiar dan pesawat pribadi - benda-benda semacam itu yang sering diimpikan orang dan ternyata ia tidak bahagia.
Ia menerangkan tahap kedua dalam kehidupannya sebagai tahap membeli �Benda-Benda Lebih Berharga�. Ia pikir ia akan lebih berbahagia jika ia memiliki rumah lebih indah, mobil lebih mewah, pesawat terbang lebih besar, dan seterusnya. Maka ia membeli barang-barang itu. Namun ia masih tidak berbahagia. Kemudian ia mengira bahwa mungkin ia telah berfokus pada benda-benda yang salah, sehingga ia memasuki tahap ketiga, yang disebut sebagai �Benda-benda Berbeda yang Harus Dimiliki�. Pada tahap ini ia bergabung dengan seorang mitra dan membeli team football �Seattle Seahawks�. Ia pikir dengan yakin bahwa jika ia menjadi salah satu pemilik team football professional, ia akan berbahagia. Tetapi tidak. Apa yang harus dilakukan?
Pada saat itu seorang sahabat mengundangnya untuk bergabung bersamanya naik pesawat jet pribadi sahabatnya dan terbang ke Eropa untuk membagikan kursi-kursi roda kepada anak-anak cacat yang sejak lahir tidak punya kaki atau lengan atau yang pernah kehilangan kaki karena menginjak ranjau darat. Ken menerima undangan itu. Ia mengaku bahwa membawa harapan dan kebebasan kepada anak-anak itu membuatnya sungguh-sungguh bahagia untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Ketika ia kembali ke rumah, ia mulai mendirikan Yayasan Kursi Roda, yang sampai sekarang telah membagikan lebih dari 750.000 kursi roda kepada anak-anak dan orang-orang dewasa di seluruh dunia.�
Ken menceritakan kepada kami tentang salah satu perjalanan awalnya untuk membagikan kursi-kursi roda, ketika ia mengangkat seorang anak lelaki berusia 11 tahun di Mexico dan dengan hati-hati menaruh anak itu duduk di kursi roda barunya. Ketika ia hendak meninggalkan anak itu dan akan mengambil kursi roda lain bagi anak lain, anak lelaki tadi tidak mau melepaskan kakinya dari Ken. Ketika Ken menoleh dan melihat wajahnya, anak itu berkata sambil menangis, �Tolong jangan pergi dulu. Saya ingin mengingat wajah Bapak, sehingga ketika kita bertemu lagi di sorga nanti, saya bisa mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada Bapak.� Ken berkata bahwa pada saat itu ia merasakan sukacita yang murni. Kemudian Ken juga mengatakan, �Ketika saya melihat kebahagiaan di mata orang-orang yang mendapatkan kursi roda, saya merasa bahwa inilah hal terbesar yang saya capai dalam hidup saya.� Memberikan sumbangsih kepada orang-orang lain adalah cara paling cepat yang saya tahu untuk memenuhi hidup anda dengan kasih dan sukacita yang sejati.
Ditulis oleh: Jack Canfield. Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian, http://kesaksianabadi.blogspot.com
*****
The fastest way to happiness and joy is simple: Find a way to serve.
He described the second stage of his life as the acquisition of �Better Stuff.� He thought he�d be happier if he had a better house, a better car, a bigger airplane, and so on. So he bought them. But he still wasn�t happy. Then he figured that maybe he had focused on the wrong stuff, so he embarked on the third stage of his life, which he called �Different Stuff.� This is when he joined with a partner and bought the Seattle Seahawks. He thought for sure that if he was the co-owner of a professional football team, he would be happy. But he wasn�t. What to do?
It was at this time that a friend invited Ken to join him on his private jet to fly to Europe and hand out wheelchairs to kids who had been born without limbs or who had lost their legs as a result of having stepped on a landmine. Ken accepted the invitation. He said that bringing hope and freedom to these children made him truly happy for the first time in his life. When he returned home, he started the Wheelchair Foundation, which has now given away more than 750,000 wheelchairs to children and adults all over the world.
Ken told us about one of his early trips to give away wheelchairs, when he picked up an eleven-year-old boy in Mexico and gently set him down in a wheelchair. When he went to leave and get another wheelchair for one of the other children, the boy wouldn�t let go of his leg. When Ken turned back around to face him, the boy said through his tears, �Please don�t leave yet. I want to memorize your face, so when we meet again in heaven, I can thank you one more time.� Ken said at that moment he experience pure joy. He later told us, �When I see the happiness in the eyes of the people who get a wheelchair, I feel that this is the greatest thing I have ever achieved in my life.� Contributing to others is the fastest way I know to infuse your life with authentic love and joy. Written by Jack Canfield.
Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian