Latest News

Saturday, 10 December 2011

Pay It Forward

PAY IT FORWARD

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: "PAY IT FORWARD"

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :

Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada di rumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "PAY IT FORWARD, MOM"

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi kerumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan, "PAY IT FORWARD,MOM"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan: "PAY IT FORWARD, SON".

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : "PAY IT FORWARD, SIR"

Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan: "PAY IT FORWARD"

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "PAY IT FORWARD" tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DI SEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada-Nya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: "PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada di sekitarmu) "

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Friday, 9 December 2011

God's Wife

An eye witness account from New York City, on a cold day in December, some years ago:

A little boy, about 10-years-old, was standing before a shoe store on the roadway, barefooted, peering through the window, and shivering with cold.

A lady approached the young boy and said, 'My, but you're in such deep thought staring in that window!'

'I was asking God to give me a pair of shoes,' was the boy's reply.

The lady took him by the hand, went into the store, and asked the clerk to get half a dozen pairs of socks for the boy. She then asked if he could give her a basin of water and a towel. He quickly brought them to her.

She took the little fellow to the back part of the store and, removing her gloves, knelt down, washed his little feet, and dried them with the towel.

By this time, the clerk had returned with the socks. Placing a pair upon the boy's feet, she purchased him a pair of shoes..

She tied up the remaining pairs of sock and gave them to him.. She patted him on the head and said, 'No doubt, you will be more comfortable now.'

As she turned to go, the astonished kid caught her by the hand, and looking up into her face, with tears in his eyes, asked her.
'Are you God's wife?'

******
Istri Tuhan?

Suatu kisah kesaksian datang dari Kota New York, pada suatu hari yang dingin di bulan Desember beberapa tahun lalu:

Seorang anak kecil, sekitar umur 10 tahun, sedang berdiri di depan sebuah toko sepatu dengan kaki telanjang, memandangi kaca toko, dan gemetar kedinginan.

Seorang ibu mendekati anak kecil itu dan berkata, �Wah, kamu asyik sekali memandangi ke dalam toko.�

�Saya sedang berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya sepasang sepatu,� demikianlah jawab anak itu.

Ibu itu menggandeng tangan anak kecil itu, membawanya masuk ke dalam toko, dan ia meminta agar penjaga toko membawa setengah lusin kaos kaki bagi anak kecil itu. Kemudian si ibu meminta sebaskom air bersih dan handuk. Penjaga toko itu dengan cepat membawa semua yang diminta nyonya itu.

Sang ibu membawa anak kecil itu ke bagian belakang toko, melepaskan sarung tangannya sendiri, berlutut dan membasuh kaki si anak kecil, dan kemudian mengeringkannya dengan handuk.

Saat itu juga sang penjaga toko datang dengan enam kaus kaki. Si ibu kemudian memasangkan sepasang kaos kaki ke kakinya, dan kemudian membelikan sepasang sepatu. Kemudian si ibu mengikat sisa kaos kaki menjadi satu dan memberikan kepada anak kecil itu. Dia mengusap kepala anak itu sambil berkata, �Nah, sekarang kamu pasti lebih nyaman.�

Ketika si ibu akan berlalu setelah selesai membayar semuanya, anak kecil yang terbengong-bengong itu memegang tangan si ibu dan sambil memandang wajahnya, dengan air mata berlinangan, sang anak kecil bertanya, �Apakah anda itu istrinya Tuhan?�

*****

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian